Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Anjlok, Sri Mulyani Sebut Pasar Saham dan Obligasi Telah Pulih

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tren pemulihan pasar saham dan pasar obligasi harus dijaga. Oleh karena itu, pemerintah berupaya keras mengendalikan virus corona dengan penerapan disiplin protokol kesehatan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan s3cara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan sambutan s3cara virtual saat acara Bisnis Indonesia Award di Jakarta, Senin (14/12/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA-  Kinerja pasar saham dan pasar obligasi dinilai telah pulih dari dampak yang ditimbulkan akibat pandemi virus corona 9Covid-19). Perlahan, aliran modal asing pun disebut telah masuk kembali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, posisi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir tahun 2020 telah kembali ke kisaran 6.000. Perbaikan ini terjadi setelah volatilitas pasar yang tinggi pada periode April – Mei 2020 lalu.

“Pada April 2020, Indonesia mencatat capital outflow US$10 miliar,” katanya dalam paparan kinerja APBN 2020 secara daring, Rabu (6/1/2021).

Selain itu, tren positif juga terjadi pada pergerakan yield Surat Berharga Negara (SBN). Ia mengatakan, tingkat imbal hasil SBN seri acuan (benchmark) 10 tahun telah turun hampir 30 persen dari titik tertinggi pada 24 Maret 2020. Adapun, tingkat kepemilikan asing masih berada di kisaran 25 persen.

Sementara itu, obligasi negara dengan mata uang dolar AS mencatatkan perbaikan signifikan dari sisi yield. Posisi imbal hasil dollar bond milik pemerintah pada 30 Desember 2020 terpantau pada level 2,02 persen setelah berada pada titik terendahnya sebesar 1,86 persen pada 27 November 2020.

"Memang masih ada risiko obligasi pemerintah dari sisi currency rate. Oleh karena itu, nila rupiah harus stabil," lanjutnya

Ia melanjutkan, aliran dana yang masuk juga mulai menunjukkan tren perbaikan pada kuartal IV/2020. Meski demikian, secara kumulatif Indonesia masih mencatatkan capital outflow sebesar Rp138,1 triliun.

“Untuk menjaga tren ini, upaya pemerintah mengendalikan virus corona sangat diperlukan. Oleh karena itu, disiplin protokol kesehatan harus selalu dilakukan agar virus dapat dikendalikan," tuturnya

IHSG gagal melanjutkan tren positif di awal tahun setelah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (6/1/2021) seiring dengan pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa dan Bali mulai 11-25 Januari 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 71,66  poin atau 1,17 persen ke level 6.065,68. Indeks sempat menguat sebentar di awal perdagangan sebelum tersungkur ke zona merah satu jam selepas perdagangan dibuka.

Di sesi pertama, IHSG ditutup melemah 48,97 poin atau 0,8 persen ke level 6.088,37. Di awal sesi kedua, IHSG makin kedodoran, bahkan sempat mencetak koreksi 2,36 persen. IHSG bergerak di rentang 5.987,78 hingga 6.166,62 sepanjang perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper