Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Utang Buat Tangani Corona, Indonesia Rilis Global Bond

Obligasi global yang dirilis berdenominasi dolar AS dan Euro. Surat utang ditawarkan dengan tenor 10 tahun, 30 tahun, dan 50 tahun untuk denominasi dolar. Adapun untuk denominasi Euro, surat utang ditawarkan dengan tenor 12 tahun.
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI OBLIGASI. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mulai memasarkan obligasi global berdenominasi dolar AS dan Euro. Emisi tersebut menambah daftar negara yang memanfaatkan surat utang untuk menambal anggaran guna memerangi pandemi.

Dilansir dari Bloomberg, Indonesia menawarkan surat utang dolar dengan tenor 10 tahun, 30 tahun, dan 50 tahun. Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini juga menawarkan obligasi euro dengan tenor 12 tahun.

Menurut Sumber Bloomberg, tingkat kupon yang ditawarkan mencapai kisaran 2,35 persen (10 tahun), 3,55 persen (30 tahun), dan 3,85 persen (50 tahun).Obligasi ini telah mendapat peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari S&P, dan BBB dari Fitch Ratings.

Negara di seluruh dunia kini mengandalkan utang untuk mendukung perekonomian yang terhuyung akibat pandemi virus corona (Covid-19). Indonesia sebelumnya sudah menyatakan bakal memberikan vaksin gratis bagi seluruh warga negara. 

Penerbitan surat utang global diharapkan bisa memenuhi 15 persen dari total penerbitan obligasi tahun ini. Jumlah tersebut termasuk sukuk dalam denominasi dolar dan obligasi berdenominasi yen Jepang. 

Dalam catatan Bisnis, pemerintah menargetkan utang baru pada tahun 2021 sebesar Rp 1.177,4 triliun. Sebagian besar utang tersebut didapat melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar Rp1.207,3 triliun. 

"Panduan harga awal obligasi dolar Indonesia terlihat wajar, tapi ada nilai yang sedikit lebih baik di tenor 30 tahun dan 50 tahun," tulis nalis Nomura Holdings Inc Nicholas Yap seperti dikutip dari Bloomberg.

Dia menambahkan, spread pada obligasi Indonesia hampir kembali ke tingkat pra-pandemi dan ada ruang terbatas untuk pengetatan materi lebih lanjut. Spread yang dimaksud adalah selisih yield Surat Utang Negara (SUN) Indonesia dengan yield US Treasury.

Emisi obligasi global oleh Indonesia merupakan susulan setelah Meksiko juga melakukan hal serupa. Awal pekan ini, Meksiko menawarkan obligasi dengan tenor 50 tahun. 

Stimulus moneter besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat imbal hasil mendekati nol atau bahkan negatif. Maka, tidak heran banyak negara mengumpulkan dengan obligasi berkupon murah.

Rata-rata spread surat utang dolar di Asia mendekati level terendah sejak Maret. Korporasi Indonesia juga mengikuti tingkat kupon setara surat utang negara. Misal, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bakal merilis obligasi hingga US$2 miliar. Produsen tekstil PT Pan Brothers Tbk. juga berniat merilis obligasi US$350 juta dengan tenor lima tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper