Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahan Minyak Iran Sepakat Genjot Produksi Tahun Ini

Pemerintah Iran menjalin kerja sama dengan dua perusahaan lokal untuk mendukung ambisi kenaikan produksi minyak nasional pada tahun ini sebesar 4,5 juta barel per hari.
Kilang minyak lepas /Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas /Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan energi asal Iran sepakat untuk meningkatkan produksi minyak mentah di negara tersebut pada tahun ini.

National Iranian Oil Co. dalam keterangan resminya menyatakan, kesepakatan antara pemerintah dan produsen minyak nasional Iran tersebut memiliki nilai US$1,2 miliar.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (3/1/2020), penandatanganan antara perusahaan Iran dan pemerintah setempat akan dilakukan pada Senin (4/1/2020) di hadapan Menteri Perminyakan Bijan Namdar Zanganeh di Teheran.

Sebelumnya, pada pertengahan Desember 2020 Zanganeh mengatakan Iran berencana untuk menggandakan produksi minyak sekitar dua kali lipat pada tahun depan menjadi 4,5 juta barel setiap hari. Langkah itu dilakukan lantaran Iran ingin  mengantisipasi pelonggaran sanksi AS setelah Joe Biden menjadi presiden.

National Iranian South Oil Co. dan Iranian Offshore Oil Co. akan menandatangani kesepakatan dengan kontraktor domestik yang mencakup ladang darat di daerah Bushehr, Fars, Khuzestan, dan Kohgiluyeh dan Boyer-Ahmad.  Cadangan minyak Reshadat lepas pantai di Teluk Persia juga merupakan bagian dari perjanjian.

Kedua anak perusahaan NIOC menyetujui kontrak domestik serupa senilai US$1,8 miliar pada Agustus 2020 lalu,  untuk meningkatkan produksi di lebih dari selusin cadangan minyak mentah, baik di darat dan lepas pantai.

Adapun, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), termasuk Iran, akan bertemu Senin untuk mengitung produksi dunia pada tahun ini. Sejauh ini 13 negara anggota OPEC itu telah memangkas produksi sejak April untuk menjaga harga minyak dunia tak semakin jatuh, akibat pandemic Covid-19 dan mulai dibebaskannya Iran dari sanksi AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper