Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meroket 577 Persen, Djasa Ubersakti (PTDU) Jadi Emiten Anyar Paling Moncer di 2020

Saham PT Djasa Ubersakti Tbk. (PTDU) mencatatkan penguatan harga tertinggi yang mencapai 577,78 persen menjadi Rp915 per saham sejak dicatatkan pada 8 Desember 2020.
Karyawan memotret layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/11/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (23/11/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham baru yang menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang tahun 2020 membukukan kenaikan harga fantastis, bahkan di atas 500 persen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PT Djasa Ubersakti Tbk. (PTDU) mencatatkan penguatan harga tertinggi yang mencapai 577,78 persen menjadi Rp915 per saham sejak dicatatkan pada 8 Desember 2020.

Selanjutnya saham PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER) mengalami lonjakan harga 557,41 persen menjadi Rp710 persen sejak dicatatkan pada 10 Agustus 2020.

Sementara itu, saham PT Bhakti Multi Artha Tbk. (BHAT) menyusul dengan lonjakan 501,94 persen menjadi Rp620 per saham sejak dicatatkan pada 15 April 2020.

Adapun saham bungsu PT Solusi Sinergi Utama Tbk. (WIFI) yang tercatat pada hari terakhir perdagangan 2020 ditutup menguat 25,53 persen menjadi Rp650 per saham.

BEI mencatat dari 51 emiten baru pada tahun 2020, sebanyak 27 saham mengalami lonjakan harga saham di atas 50 persen dan 9 saham menguat di bawah 30 persen.

Di sisi lain, 9 saham lainnya berakhir di zona merah dengan pelemahan terdalam hingga 50 persen. Adapun, 6 harga saham yang tercatat di papan akselerasi tidak dimasukkan karena pergerakan harganya tidak memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Di antara saham yang melemah, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) dan PT Karya Bersama Anugerah Tbk. (KBAG) terpuruk hingga 50 persen ke level gocap Rp50 per saham sejak diperdagangkan pertama kalinya pada 12 Februari 2020 dan 8 April 2020.

Di sepanjang 2020, terdapat 51 emiten baru di lantai bursa dengan nilai yang dihimpun beragam mulai Rp12 miliar hingga Rp1,03 triliun.

Bursa Efek Indonesia pun menargetkan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 30 perusahaan pada 2020. 

Kendati target tersebut lebih rendah, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi mengatakan pihaknya memiliki ruang untuk melakukan peninjauan ulang dan merevisi Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) kepada OJK pada 2021.

“Jangan khawatir, kami akan me-review gradually dan melihat perkembangan bulan ke bulan apakah target ini relevan atau kami bisa tingkatkan. Kami bisa revisi kembali RKAT,” papar Inarno saat konferensi pers penutupan perdagangan BEI, Rabu (30/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper