Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Tahun, IHSG Diprediksi Tertekan Sentimen Kasus Investasi dan Covid-19

Sejauh ini kinerja IHSG cukup memuaskan ditengah banyaknya kejadian dan peristiwa yang mengguncang seperti merebaknya Covid-19, resesi ekonomi, dan beberapa dugaan kasus korupsi yang menimpa institusi besar.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tertekan pada perdagangan terakhir 2020 seiring dengan koreksi bursa global.

Pada perdagangan Selasa (29/12/2020), IHSG ditutup melemah 55,48 poin atau 0,91 persen ke level 6.038,06. Sepanjang hari, IHSG bergerak di rentang 6.026,23-6.143,87.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan hari ini adalah hari perdagangan terakhir tahun 2021. Sejauh ini kinerja IHSG cukup memuaskan ditengah banyaknya kejadian dan peristiwa yang mengguncang seperti merebaknya Covid-19, resesi ekonomi, dan beberapa dugaan kasus korupsi yang menimpa institusi besar.

Di tengah bergulirnya kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri, kini muncul kembali dugaan kasus korupsi yang menimpa BPJS Ketenagakerjaan dengan dugaan jumlah yang jauh lebih dasyat senilai Rp43 triliun. Kasus itu juga diduga melibatkan cukup banyak sekuritas dan asset manajemen.

Sementara itu, untuk perdagangan dihari Rabu ini ada peluang IGSG kembali terperosok alias turun mengacu turunnya DJIA sebesar -0.22% serta turunnya EIDO sebesar -0.63%.

Sentimen negatif juga datang dari turunnya harga beberapa komoditas seperti batu bara -1.35% dan nikel -0.85%, sehingga berpotensi menarik turun harga saham terkait komoditas tersebut.

"Hari ini IHSG diprediksi bergerak di rentang 5,991 - 6,082, dengan rupiah di kisaran Rp14,070-Rp14,210 per dolar AS," paparnya, Rabu (30/12/2020).

Lebih lanjut investor perlu mengantisipasi perdagangan diawal tahun 2021 terkait rencana penutupan seluruh penerbangan internasional masuk ke Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2021 serta rencana penerapan PSBB ketat di beberapa propinsi seperti DKI Jakarta sebagai perekonomian nasional dan DI Yogyakarta.

Edwin pun merekomendasikan sejumlah saham pilihan seperti ADHI, PURA, PTBA, JSKY, WSKT, TOWR, PTPP, ACES, SMGR, dan ADRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper