Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dicabut, Saham Indosat (ISAT) Siap Terbang Terdorong Sentimen Merger?

Induk Indosat dan Tri sudah meneken nota kesepahaman terkait rencana merger. Mulai esok, saham Indosat kembali diperdagangkan setelah suspensi dicabut. Apakah saham Indosat bakal terbang karena terdorong sentimen merger?
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangan saham PT Indosat Tbk. (ISAT) di mulai esok, Selasa (29/12/2020). Saham berkode ISAT berpotensi terbang seiring dengan rencana merger dengan operator Tri yang diumumkan hari ini.

Berdasarkan pengumuman BEI, Senin (28/12/2020), saham Indosat kembali bisa diperdagangkan di pasar tunai dan reguler mulai sesi pertama perdagangan esok. Sebelumnya, saham ISAT digembok oleh bursa pada 23 Desember 2020 dalam rangka cooling down.

Suspesi diterapkann agar investordaoat mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham ISAT.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham ISAT naik 7,62 persen ke posisi 5.650. Saham ISAT melejit 145 persen dalam sebulan terakhir. Sejak awal tahun, saham ISAT bahkan sudah mencetak kenaikan 94,16 persen. Saham ISAT diburu investor seiring spekulasi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia.

Belakangan, spekulasi itu mendekati kenyataan. Hari ini, CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) dengan Ooredoo Q.P.S.C. (Ooredoo) untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia.

Dilansir dari laman CK Hutchion, Senin (28/12), perwakilan CK Hutchison Holdings Limited Hans Leung mengatakan bahwa saat ini proses negosiasi tengah mencapai tahap pembahasan potensi transaksi untuk menggabungkan PT Hutchison 3 Indonesia, anak perusahaan CK Hutchison, dan PT Indosat Tbk. anak perusahaan Ooredoo.

“CK Hutchison dan Ooredoo akan melanjutkan negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021,” kata Hans.

Meski telah menandatangani MoU, kata Hans, belum ada keputusan tetap yang mengikat diambil untuk melanjutkan transaksi ataupun tidak melanjutkan.

Sementara itu, kalangan analis juga lebih banyak menjagokan saham Indosat. Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 21 dari 35 analis merekomendasikan 'Buy' untuk saham ISAT sedangkan 11 lainnya memberi rekoemndasi 'Hold'. Hanya dua analis yang menyarankan 'Sell' untuk saham ISAT.

Berdasarkan konsensus, target harga saham ISAT mencapai 3.271,5. Merujuk harga saham hari ini, target harga saham tersebut sudah terlampaui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper