Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusantara Infrastructure (META) Incar Pendapatan Naik 50 Persen pada 2021

Prospek kenaikan pendapatan dan EBITDA perseroan pada 2021 seiring dengan dua proyek besar yang sudah rampung pada 2020.
Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. Danni Hasan dan Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. M. Ramdani Basri menyampaikan prospek bisnis perseroan untuk 2021 dalam paparan publik secara daring, Rabu (23/12/2020)./Istimewa
Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. Danni Hasan dan Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. M. Ramdani Basri menyampaikan prospek bisnis perseroan untuk 2021 dalam paparan publik secara daring, Rabu (23/12/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk. menargetkan pendapatan sebelum terkena bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA akan melesat hingga 86 persen secara tahunan pada 2021.

Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan proyek itu seiring dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan sekitar 50 persen tahun depan.

Apabila emiten dengan kode saham META itu dapat membukukan pendapatan pada 2020 senilai Rp530 miliar, maka pendapatan pada 2021 diharapkan naik ke sektar Rp800 miliar.

“Dari EBITDA akan meningkat lebih tinggi lagi. Saya pikir EBITDA tahun depan bisa mencapai Rp440 miliar — Rp445 miliar atau 86 persen peningkatannya,” kata Danni dalam paparan publik daring, Rabu (23/12/2020).

Sementara itu, Danni menyampaikan laba perseroan pada 2021 memiliki cerita yang berbeda dari perkiraan pendapatan maupun EBITDA. Pasalnya, perseroan akan mulai membayar bunga dari Jalan Tol A.P. Pettarani milik PT Margautama Nusantara (MUN).

Adapun, prospek kenaikan pendapatan dan EBITDA perseroan pada 2021 seiring dengan dua proyek besar yang sudah rampung pada 2020.

Danni mengatakan bahwa pendapatan dari jalan tol Pettarani di Makassar pada 2021 bisa naik hingga Rp186 miliar dari saat ini sekitar Rp61 miliar (seksi 1 dan 2), dengan asumsi operasional seksi III dilakukan tepat waktu.

Selanjutnya, perseroan juga akan mendapatkan kucuran pendapatan dari operasional Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung yang ditaksir mencapai Rp67 miliar dari tahun ini Rp9 miliar.

Baru-baru ini, META telah meresmikan operasional PLTA Lau Gunung yang memiliki kapasitas 15 megawatt berlokasi di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.

“Jadi kalau semua lancar, bisnis dalam keadaan baik, pendapatan akan meningkat 50 persen dibandingkan 2020. Kalau dibandingkan keadaan normal 2019 naik hampir 25 persen,” tutur Danni.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, META membukukan penurunan pendapatan sebesar 20,36 persen menjadi Rp373,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp468,91 miliar.

Selanjutnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga terkoreksi sebesar 57,92 persen menjadi Rp56,27 miliar dari sebelumnya Rp133,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper