Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusantara Infrastructure (META) Anggarkan Capex Lebih dari Rp1,2 Triliun pada 2021

Belanja modal untuk tahun depan tersebut termasuk capex carry over senilai Rp431 miliar dari tahun ini.
Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. Danni Hasan dan Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. M. Ramdani Basri menyampaikan prospek bisnis perseroan untuk 2021 dalam paparan publik secara daring, Rabu (23/12/2020)./Istimewa
Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. Danni Hasan dan Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. M. Ramdani Basri menyampaikan prospek bisnis perseroan untuk 2021 dalam paparan publik secara daring, Rabu (23/12/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure lebih dari Rp1,2 triliun untuk 2021.

Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan menjelaskan belanja modal untuk tahun depan termasuk capex carry over senilai Rp431 miliar.

Selanjutnya, perseroan menganggarkan capex yang disesuaikan dengan proyek sekitar Rp1,5 triliun - Rp2 triliun untuk jangka pendek-menengah. Adapun, realisasinya akan dilakukan bertahap khususnya untuk mendanai proyek jalan tol.

“2021 itu hanya sekitar Rp800 miliar [dari Rp1,5 triliun - Rp2 triliun]. Selebihnya 2022,” kata Danni dalam paparan publik daring, Rabu (23/12/2020).

Danni menambahkan apabila perseroan memenangkan tender JORR Elevated Cikunir-Ulujami nantinya belanja modal yang sudah ditetapkan itu akan direvisi. 

Adapun, kemungkinan perseroan baru akan menggelontorkan investasi untuk proyek tersebut pada 2022 atau 2023 karena saat ini masih dalam tahap persiapan lelang.

Selain daripada capex yang telah ditetapkan tersebut, emiten dengan kode saham META ini juga menyiapkan belanja modal yang akan digunakan untuk aksi merger dan akuisisi. Namun, Danni tidak dapat menyampaikan nilainya karena sangat tergantung dengan ukuran transaksi nantinya.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, META membukukan penurunan pendapatan sebesar 20,36 persen menjadi Rp373,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp468,91 miliar.

Selanjutnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga terkoreksi sebesar 57,92 persen menjadi Rp56,27 miliar dari sebelumnya Rp133,75 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper