Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Stimulus US$900 Miliar Disepakati, Harga Emas Bakal Melambung

kongres Amerika Serikat dikabarkan telah mencapai kesepakatan stimulus raksasa sebesar US$900 miliar. Stimulus sudah dinantikan para pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir akan menjadi bahan bakar kenaikan harga emas.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas siap melambung tinggi seiring dengan kompromi stimulus jumbo yang disepakati di Kongres Amerika Serikat (AS). Stimulus sudah dinantikan para pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir akan menjadi bahan bakar kenaikan harga emas.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa stimulus tersebut telah dinanti oleh pelaku pasar agar bisa beralih dari aset investasi dolar AS.

“Harga emas pun berpotensi menguat dalam jangka pendek. Potensi ke area US$1.930-US$1.950 per troy ounce pada perdagangan Senin (21/12/2020),” ujar Ariston kepada Bisnis, Minggu (20/12/020).

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (18/12/2020) harga emas di pasar spot parkir di level US$1.881,35 per troy ounce, terkoreksi 0,22 persen.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Februari 2021 di bursa Comex melemah 0,08 persen ke posisi US$1.888,9 per troy ounce.

Adapun, dalam beberapa perdagangan terakhir emas tertekan di zona merah karena didorong oleh kemajuan pendistribusian vaksin Covid-19 yang menopang harapan pemulihan ekonomi global lebih baik. Optimisme vaksin juga telah menopang minat pelaku pasar terhadap aset berisiko.

Hal ini diperkuat dengan laporan yang semakin banyak negara yang menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech sebagai vaksin darurat dan akan segera dilakukan vaksinasi massal.

Di sisi lain, Ariston juga mengatakan bahwa stimulus AS yang akan melemah greenback ini juga menjadi berkah tambahan bagi aset berisiko karena semakin mendorong mode investasi risk on.

Untuk diketahui, kongres Amerika Serikat dikabarkan telah mencapai kesepakatan stimulus raksasa sebesar US$900 miliar. Kesepakatan ini sangat penting, karena paket kebijakan stimulus sebelumnya akan kadaluarsa pada 1 Januari 2021 mendatang.

Dilansir oleh Wall Street Journal (WSJ), senat baik dari kubu Republik dan Demokrat dilaporkan telah menyetujui pasal-pasal yang mengganjal dalam stimulus raksasa itu pada Sabtu (19/12/2020) waktu setempat.

Sebelumnya, pemerintah AS mengusulkan paket stimulus ekonomi baru ke parlemen dengan nilai lebih dari US$1,5 triliun-US$2,2 triliun. Namun, persetujuan kesepakatan itu alot sehingga kedua kubu partai berkompromi dan akan meluncurkan stimulus sebesar US$900 miliar.

Dalam kebijakan kompromi ini, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dapat memberikan bantuan stimulus darurat pada sistem keuangan tanpa persetujuan kongres terlebih dahulu.

Paket stimulus ini rencananya meliputi bantuan untuk distribusi vaksin dan logistik, tunjangan pengangguran tambahan sebesar US$300 per minggu, dan cek stimulus lanjutan US$ 600. Stimulus baru ini sendiri setengah dari jumlah yang disediakan saat pandemi mulai menyerang pada Maret 2020 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper