Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Itama Ranoraya (IRRA) Anggarkan Capex Rp14 Miliar

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Satno Raharjo mengatakan pihaknya melakukan perubahan penggunaan belanja modal yang awalnya direncanakan untuk membuka cabang.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menganggarkan belanja modal sekitar Rp14 miliar hingga akhir tahun 2020.

Direktur Itama Ranoraya Pratoto Satno Raharjo mengatakan pihaknya melakukan perubahan penggunaan belanja modal yang awalnya direncanakan untuk membuka cabang.

“Setelah kita evaluasi pembukaan cabang malah belum perlu karena lebih efisien melakukan penunjukkan daerah sehingga hasil IPO (initial public offering) banyak digunakan untuk modal kerja,” ungkap Pratoto dalam paparan publik virtual perseroan pada Rabu (16/12/2020).

Perseroan juga akan pengembangan usaha melalui diversifikasi produk yang lebih variatif. Adapun belanja modal sebesar Rp14 miliar akhir tahun ini setara dengan 10 persen dari dana IPO yang disesuaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS pada Maret lalu.

Dia merincikan belanja modal tahun ini lebih banyak digunakan untuk fasilitas gudang, transportasi, hingga peralatan pendukung administrasi seperti pengadaan komputer dan lain-lain.

Lebih lanjut, Pratoto belum banyak membeberkan rencana kerja pada 2021. Namun, dia menyatakan bahwa perseroan akan melakukan ekspansi menyusul rencana pemerintah dengan anggaran yang tinggi untuk pengadaan alat kesehatan.

“Capexnya pun pasti akan lebih tinggi, cuma secara nilai kita belum berani sampaikan karena kondisi pemerintah yang sangat dinamis ini kita harus antisipasi perubahan itu terus sehingga jangan sampai kita ketinggalan program pemerintah,” sambungnya.

Perusahaan yang mendistribusikan jarum suntik sekali pakai atau auto disable syringe (ADS) tersebut menyatakan pengadaan alat kesehatan oleh pemerintah memang selalu terdapat di kuartal tiga dan empat.

Baru-baru ini, IRRA sendiri sudah mendapatkan kontrak 11 juta jarum suntik sekali pakai untuk program Covid-19 oleh pemerintah dan pemesanan pengadaan produk swab antigen test milik Abbott dengan nama Panbio untuk mendeteksi Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper