Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuan Banyak Nih! IHSG Tembus Level 6.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggila dengan mencetak kenaikan 1 persen di sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (14/12/2020).
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Lama dinanti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menembus level 6.000 pada sesi pertama hari ini, Senin (14/12/2020).

IHSG sudah tancap gas sejak perdagangan dibuka dan terus bertahan hingga sesi pertama berakhir. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 62,36 poin atau 1,05 persen ke level 6.000,69 saat sesi pertama berakhir.

IHSG dibuka di level 5.959,27 dan bergerak di rentang 5.959,27 hingga 6.003,78. Kinerja di sesi pertama memperpanjang tren positif sejak pekan lalu.

Kinerja IHSG yang menembus level 6.000 tentu saja menjadi kabar bahagia karena sejak Februari 2020 indeks sudah jatuh di bawah level psikologis. Bahkan, akibat pandemi, IHSG pernah berada di titik nadir 3.937 pada akhir Maret 2020.

Nah, dalam periode enam bulan terakhir, IHSG sudah naik 21,45 persen. Kalau dihitung dari titik terendah pada akhir Maret 2020, posisi IHSG saat ini sudah naik 52 persen.

Sebanyak 271 saham menguat, 183 saham melemah, dan 149 saham stagnan hingga sesi pertama. Berdasarkan nilai transaksi, saham PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan. 

Saham BRIS diperdagangkan sebanyak 426,9 juta lembar dengan nilai transaksi Rp838,6 miliar. Saham BRIS melonjak 12,04 persen ke posisi 2.000.

Selain BRIS, saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Aneka Tambang Tbk. juga turut menghijau dan diburu investor. Saham BBCA naik 1,11 persen ke level 34.050 dan ditransaksikan senilai Rp568,4 miliar.

Setali tiga uang, saham ANTM juga naik 5,17 persen ke posisi 1.525. Saham ANTM diperdagangkan sebanyak 283 juta lembar dengan nilai transaksi Rp427,4 miliar. 

Secara umum, total transaksi saham di sesi pertama mencapai 16,04 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp10,29 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp148,84 miliar di seluruh pasar.

Sementara itu, di Asia, bursa saham terpantau variatif. Indeks Topix di Jepang terpantau naik 0,89 persen. Sementara itu indeks Hang Seng di Hong Kong dan indeks Kospi di Korea Selatan turun masing-masing turun 0,10 persen dan 0,02 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper