Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cukai Rokok Naik, Ini Kata Bos HM Sampoerna (HMSP)

HM Sampoerna berpendapat keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen SKT sangat tepat untuk melindungi para pekerja.
Pekerja PT HM Sampoerna Tbk melakukan aktivitas di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Surabaya, Kamis (19/5/2016)./Antara
Pekerja PT HM Sampoerna Tbk melakukan aktivitas di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Surabaya, Kamis (19/5/2016)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) sangat mengapresiasi keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen sigaret kretek tangan (SKT) yang merupakan segmen padat karya untuk melindungi para pekerja.

Presiden Direktur HM Sampoerna Tbk. Mindaugas Trumpaitis  mengatakan keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif cukai bagi segmen SKT yang padat karya sangat bermanfaat untuk melindungi para pekerja.

Demi mendukung industri rokok agar terus bertahan dan terus menyediakan lapangan pekerjaan selama masa yang menantang ini, HMSP sebelumnya memang telah memberikan masukan tersebut kepada pemerintah.

“Sementara pada segmen sigaret mesin (SKM/Sigaret Kretek Mesin dan SPM/Sigaret Putih Mesin), Sampoerna perlu mengantisipasi tantangan di tahun mendatang, karena kenaikan tarif cukai pada kedua segmen ini jauh di atas tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (14/12/2020).

Hal ini terutama berkait tren perpindahan pembelian atau downtrading dari segmen rokok dengan tarif cukai yang lebih tinggi dari golongan 1 ke tarif cukai lebih rendah di golongan 2 dan golongan 3.

Perseroan menyadari bahwa pemerintah telah mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan untuk menetapkan kebijakan dan kenaikan tarif cukai. Adapun, pandemi global telah menciptakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, baik di sektor publik maupun swasta.

Bagi industri rokok sendiri, kinerja tahun 2020 sangat terdampak oleh kenaikan tarif cukai yang tertinggi selama 10 tahun terakhir, serta oleh pandemi Covid-19.

Namun, HMSP tetap berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Hal ini tercermin dari berbagai inisiatif yang ditujukan kepada para pemangku kepentingan, termasuk karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat luas seperti tercermin dalam falsafah tiga tangan milik perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, HMSP mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp67,78 triliun, turun 12,55 persen secara tahunan.

Hal ini membuat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,91 triliun, anjlok 32,25 persen secara tahunan. Namun, khusus untuk kuartal ketiga saja, pendapatan bersih HMSP mencapai Rp23,04 triliun, meningkat 9,51 persen secara kuartalan.

Hal ini membuat laba bersih perseroan khusus periode Juli hingga September 2020 mencapai Rp2,02 triliun, melesat 29,37 persen secara kuartalan.

Berdasarkan segmen produknya, pemasukan dari penjualan SKM di pasar lokal masih menjadi penopang bisnis perseroan yang menyumbang 66,81 persen dari seluruh pendapatan hingga sembilan bulan pertama tahun 2020.

Menariknya, penjualan lokal untuk segmen SKT mencatatkan pertumbuhan 9,76 persen secara tahunan. Meskipun kontribusi penjualannya hingga September 2020 hanya Rp15,37 triliun, atau 22,67 persen dari total penjualan.

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual pekan lalu mengumumkan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12,5 persen pada tahun depan.

Kenaikan tarif cukai rokok ini dianggap analis tidak menguntungkan bagi HMSP karena emiten tersebut mayoritas meraup pendapatan dari segmen SKM.

Adapun kenaikan tarif cukai rokok segmen SKM golongan I sebesar 16,9 persen, sigaret kretek mesin II A sebanyak 13,8 persen, dan sigaret kretek mesin II B senilai 15,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper