Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diramal Bersinar Tahun Depan, Saham ‘Murah’ Jadi Buruan

Manajaer investasi menyebut pergerakan agresif IHSGpada tahun depan juga akan diikuti oleh kinerja reksa dana berbasis saham. Guna memaksimalkan imbal hasil, manajer investasi akan berburu saham dengan valuasi murah.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Kalangan manajer investasi memperkirakan kinerja pasar saham tahun depan mulai pulih. Untuk itu, manajer investasi bakal fokus mengoleksi saham-saham dengan valuasi yang masih murah.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto meramal indeks komposit akan bergerak ke level 6.300 hingga 6.500 pada 2021.Dia menyebut, kendati laju IHSG cukup menantang tahun depan, sentimen vaksin Covid-19 bisa menjadi katalis positif.

“Secara fundamental masih menantang, tapi secara sentimen bisa saja jika misalkan hasil dari vaksin sangat efektif dan efisien dan pemulihan ekonomi lebih cepat,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (8/12/2020).

Dia menerangkan pergerakan agresif indeks pada tahun depan juga akan diikuti oleh kinerja reksa dana berbasis saham. Sebagai nilai tambah, manajer investasi disebutkannya akan mengkombinasikan saham pilihannya dengan teknik pemilihan pada saham selain big caps untuk memaksimalkan imbal hasil pada 2021.

“Sebab saham value, ketika naik berpotensi lebih tinggi dibandingkan saham big caps penggerak indeks,” sambungnya.

Lebih lanjut, dia menilai, dengan ramainya transaksi yang dilakukan oleh investor domestik, umumnya strategi pemilihan saham berbasis value berpeluang memberikan imbal hasil yang lebih baik.

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, kinerja reksa dana saham yang masih negatif akan berbalik arah tahun depan. Bahkan, akan mengungguli kinerja reksa dana lainnya.

Berdasarkan data Infovesta Utama per akhir November 2020, kinerja indeks reksa dana saham secara year to date tercatat -12,35 persen

Wawan memperkirakan, seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan tumbuh setidaknya 10 persen pada 2021. Pun, kinerja reksa dana saham tak akan jauh dari level itu bahkan bisa lebih baik.

“Jadi tahun depan mungkin primadonanya bisa reksa dana saham,” kata Wawan kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper