Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tembus 5.900, Saham IRRA hingga TKIM Ngebut

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG naik 1,67 persen atau 96,94 poin menjadi 5.907,42. Terpantau 338 saham menguat, 126 saham koreksi, dan 150 saham stagnan.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat seiring dengan naiknya bursa global dan sentimen vaksin corona Sinovac yang mulai masuk Indonesia.

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, IHSG naik 1,67 persen atau 96,94 poin menjadi 5.907,42. Terpantau 338 saham menguat, 126 saham koreksi, dan 150 saham stagnan.

Investor cenderung masuk dengan melakukan net buy Rp208,06 miliar. Sejumlah saham big caps menjadi buruan investor asing yakni PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net buy Rp191,6 miliar dan PT Astra International Tbk. (ASII) Rp102,5 miliar.

Sementara itu, saham PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menjadi top gainers dengan penguatan 22,94 persen, disusul PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) 13,02 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) 12,68 persen, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) 9,3 persen.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG mampu menguat pada perdagangan awal pekan ini seiring dengan sentimen data perekonomian.

“Jelang rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini disinyalir masih berada dalam kondisi stabil akan memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG,” tulis William dalam riset harian, dikutip Senin (7/12/2020).

William melanjutkan bahwa pola gerak IHSG terlihat masih berpeluang mengalami konsolidasi apabila indeks tidak dapat bertahan di atas resisten level terdekat.

Sementara itu, fluktuasi nilai tukar rupiah dan pergerakan harga komoditas juga dinilai akan mempengaruhi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.

Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar US$133,6 miliar, relatif sama dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2020 sebesar US$133,7 miliar.

Menurut catatan BI, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,9 bulan impor atau 9,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Erwin Haryono, Senin (7/12/2020).

Sementara itu, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 tiba di Tanah Air pada Minggu malam (6/12/2020). Vaksin buatan Sinovac tersebut dibawa dari Beijing, China, dengan menggunakan pesawat charter dari maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Pemerintah juga tengah mengupayakan agar pada awal Januari 2021 mendatang, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin lainnya bisa didatangkan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah kabar gembira bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper