Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Stimulus AS Semakin Jelas, Rupiah Lesu

Nilai rupiah melemah 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS semakin terjerembab dengan koreksi 0,2 persen menuju 90,94.
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menghitung dolar AS di Jakarta, Rabu (18/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kabar optimisme terkait stimulus AS dan perkembangan vaksin menjadi sejumlah faktor yang membuat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan pada hari ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (3/12/2020), nilai rupiah melemah 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS semakin terjerembab dengan koreksi 0,2 persen menuju 90,94.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dalam laporannya menyatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah optimisme pasar terhadap paket stimulus fiskal dari Amerika Serikat.

Anggota parlemen dapat meluncurkan paket fiskal untuk mendukung ekonomi Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat AS dari Partai Demokrat Chuck Schumer dalam kesepakatan stimulus bipartisan senilai US$908 miliar yang mencakup dukungan untuk usaha kecil dan pengangguran Amerika. Kesepakatan itu harus digunakan sebagai dasar untuk negosiasi segera.

Kabar tersebut juga didukung oleh Inggris yang menyetujui otorisasi penggunaan darurat sementara untuk vaksin Pfizer dan mitra pengembangan BioNTech.

Persetujuan dari AS pun juga diperkirakan akan menyusul dalam waktu dekat, dengan banyak yang mengharapkan vaksin Pfizer mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration A.S. sebelum akhir tahun. Sementara itu, pengembang vaksin lainnya, Moderna, akan memulai uji coba vaksin Covid-19 pada anak-anak berusia 12 hingga 18 tahun.

Selain optimisme vaksin, komentar positif terhadap stimulus industri penerbangan mengangkat sentimen di sektor tersebut. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada hari Rabu bahwa ia mendukung US$20 miliar tambahan dalam dukungan penggajian pemerintah tambahan untuk maskapai penerbangan AS.

Dari dalam negeri, pergerakan rupiah didukung oleh membaiknya ekonomi di Kuartal IV/2020. Hal ini membuat pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 akan berada di kisaran 4,8 persen hingga 5,8 persen.

Optimisme pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari rasa optimisme terhadap perkembangan ekonomi secara global pada 2021 akan tumbuh positif hingga 5 persen, setelah terkontraksi 3,8 persen pada tahun ini. 

Sinyal pemulihan ini terlihat dari perbaikan ekonomi di banyak negara, termasuk China dan Amerika Serikat (AS), didukung stimulus fiskal dan moneter serta mulai meningkatnya mobilitas manusia dan aktivitas perekonomian akibat ditemukannya vaksin covid-19.

Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valas, obligasi dan SUN di perdagangan DNDF terhadap mata uang garuda agar terus terjaga dan stabil dan cenderung menguat didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan masuknya aliran modal asing.

“Rupiah secara fundamental masih undervalue di bawah Rp.15.000 dan berpotensi sampai akhir tahun masih akan menguat,” katanya.

Sementara itu, untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka melemah 5 hingga 70 poin di level Rp14.110 hingga Rp14.180.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper