Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Komoditas Dorong Indeks LQ45 Lampaui IHSG

Indeks LQ45 yang berisi saham-saham blue chip, berhasil naik lebih tinggi dibandingkan IHSG pada pagi ini.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham pertambangan mengalami kenaikan tertinggi dan mendorong Indeks LQ45 melampaui laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini.

Pada perdagangan Rabu (2/12/2020) pukul 09.24 WIB, IHSG naik 0,52 persen atau 29,93 poin menjadi 5.754,67. Terpantau 229 saham menguat, 111 saham koreksi, dan 174 saham stagnan.

Dalam waktu yang sama, Indeks LQ45 yang berisi saham-saham blue chip, berhasil naik lebih tinggi 0,61 persen menuju 910,37. Saham-saham pertambangan menjadi motor utama pengerek Indeks LQ45.

Saham emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menjadi top gaines dengan kenaikan 2,72 persen menuju Rp14.175. Selanjutnya, saham perusahaan ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) naik 2,29 persen menjadi Rp1.790.

Selanjutnya, saham pertambangan logam, termasuk emas, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) masing-masing naik 3,03 persen dan 2,69 persen.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan penguatan IHSG lanjutan tidak tertahankan Rabu ini seiring rebound-nya DJIA sebesar 0,63 persen didorong menggembirakan data perekonomian China dan kondusifnya perkembangan vaksin Covid19.

Sentimen positif juga datang dari penguatan EIDO sebesar 3,4 persen. Tidak hanya itu, naiknya harga komoditas dalam pantauan yakni, Gold +2.20%, Nikel +1.11%, Timah +1.06% & CPO +1.39% sehingga berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut.

"Saham komoditas potensial tersebut ialah ANTM, MDKA, UNTR, INCO, TINS, AALI, dan LSIP," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper