Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lesu, Kurs Jisdor Turun ke Rp14.128

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor pada level Rp14.178 per dolar AS, melemah 50 poin dari posisi kemarin pada level Rp14.128 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah berada pada posisi Rp14.178 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (1/12/2020)

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor pada level Rp14.178 per dolar AS, melemah 50 poin dari posisi kemarin pada level Rp14.128 per dolar AS.

Di pasar spot, pada pukul 10.07 WIB, rupiah koreksi 15 poin atau 0,11 persen menuju Rp14.135 per dolar AS. Rupiah koreksi bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Indeks dolar AS turun 0,05 persen ke level 91,827.

Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan masih mengkhawatirkannya kasus Covid-19 di dalam negeri. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa angka kasus aktif nasional pada pekan lalu menyentuh angka 13,41 persen.

Meskipun masih di bawah angka kasus aktif dunia, tapi Jokowi meyatakan angkanya memburuk jika dibandingkan pekan sebelumnya.

Jokowi menyoroti kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan DKI Jakarta yang mencatat peningkatan drastis dalam beberapa hari terakhir. Presiden pun memerintahkan adanya perhatian khusus dalam penanganan Covid-19 di kedua provinsi tersebut.

Hingga 30 November 2020, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 538.883 jiwa, dengan penambahan harian 4.617 kasus. Jumlah yang dirawat 71.420 jiwa, atau 13,25 persen dari kasus positif.

Budi Hikmat, Kepala Makroekonomi dan Direktur Strategi Investasi PT Bahana TCW Investment Management, menyatakan rupiah masih berpotensi berada di bawah level Rp14.000 per dolar AS pada akhir tahun.

Hal ini didukung dengan sentimen-sentimen perbaikan ekonomi Indonesia tahun depan, dan harapan akan vaksin yang mulai didistribusikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper