Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Positif Covid-19 Jadi Penyebab IHSG Berbalik Koreksi?

Pada pukul 10.52 WIB, IHSG berbalik koreksi 0,11 persen atau turun 5,96 poin menuju 5.606,46.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Twitter@DKIJakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan/Twitter@DKIJakarta

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik koreksi setelah cenderung menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (1/12/2020).

Pukul 09.03 WIB, IHSG naik 1,5 persen atau 83,97 poin menjadi 5.696,38. Terpantau 207 saham menguat, 63 saham melemah, dan 135 saham stagnan. Laju indeks didorong membaiknya data manufaktur.

IHS Markit kembali melaporkan Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Manufaktur Indonesia periode November yang sudah berada di level 50,6 atau naik hampir tiga poin dari 47,8 dari periode Oktober.

Menggeliatnya kembali PMI November didorong oleh kenaikan pada rekor tertinggi produksi untuk pertama kalinya dalam tiga bulan

Namun demikian, pada pukul 10.52 WIB, IHSG berbalik koreksi 0,11 persen atau turun 5,96 poin menuju 5.606,46. Terpantau 179 saham naik, 264 saham koreksi, dan 146 saham stagnan.

Pembalikan IHSG terjadi setelah adanya informasi sekitar pukul 10.20 WIB, bahwa Gubernur DKI Anies Baswedan mengumumkan dirinya positif Covid-19.

Anies Baswedan mengonfirmasi bahwa dirinya dinyatakan positif terpapar virus Covid-19. Meski dikonfirmasi positif, Anies akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat virtual dan melakukan isolasi mandiri.

Anies menyampaikan dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasar hasil tes usap PCR yang keluar pada Selasa dini hari (1/12/2020).

Kemarin, IHSG jatuh akibat penjualan panik investor asing. Di sisi lain, ada disinformasi soal pengetatan PSBB Jakarta, karena lonjakan kasus Covid-19.

Pada Senin (30/11/2020) IHSG parkir di level 5.612,41 pada penutupan perdagangan terakhir di November 2020. Indeks terkoreksi 2,96 persen akibat tertekan aksi jual bersih asing yang mencapai Rp3,27 triliun.

Koreksi tersebut merupakan pelemahan harian yang terdalam bulan ini. Namun, hal tersebut tak terlalu memengaruhi rapor hijau yang ditorehkan IHSG yang sepanjang November. Tercatat, selama satu bulan indeks berhasil menguat 9,72 persen.

Begitu pula dengan capital inflow melalui pasar saham. Sepanjang November asing tercatat membukukan net foreign buy mencapai Rp4,96 triliun di seluruh pasar.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG yang tiba-tiba terkoreksi cukup dalam di akhir bulan lebih disebabkan oleh aksi ambil untung atau profit taking investor asing.

“Ada investor asing yang masuk di level 5000-an. Jadi mereka realisasi keuntungan dan seperti biasa, asing keluar yang makan lokal fund,” tuturnya, Senin (30/11/2020)

Selain itu, pasar sempat termakan kepanikan akibat informasi adanya PSBB DKI Jakarta yang lebih ketat. Namun untungnya informasi tersebut sudah dikonfirmasi berasal dari berita lawas.

Edwin menilai secara fundamental pasar akan terus membaik ke depannya. Salah satunya katalis positif adalah kabar vaksin yang sudah masuk ke Indonesia. Selain itu, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat yang telah ditiadakan.

Adapun memasuki Desember dia optimistis pasar bakal terus menunjukkan tren penguatan. Pasalnya, secara historis selama 12 tahun terakhir indeks komposit selalu naik apapun kondisi yang tengah terjadi atau kerap dikenal dengan fenomena window dressing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper