Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ngamuk, Saham Batu Bara dari ITMG hingga INDY Naik di Atas 5 Persen

Indeks Harga Saham Gabunagn (IHSG) melesat di atas 1 persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (1/12/2020). Saham emiten batu bara ITMG dan INDY turut menguat dengan kenaikan leih dari 5 persen.
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertolak ke zona hijau pada awal perdagangan pagi ini, Selasa (1/12/2020). Saham batu bara seperti ITMG dan INDY juga ikut memanas.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melesat 1,15 persen ke level 5.681 pada pukul 09.01 WIB, Selasa (1/12/2020). IHSG dibuka pada level terendahnya pada 5.637.

Sebanyak 192 saham menguat, 69 saham melemah, dan 132 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp6.643,64 triliun.

Saham emiten komoditas terpantau mengisi jejeran saham dengan kenaikan signifikan atau top gainers seperti saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang naik 7,44 persen menjadi Rp14.075 per saham.

Ada pula saham PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) dan saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang masing-masing menguat 6,34 persen menjadi Rp436 per saham dan 5,85 persen menjadi Rp1.810 per saham.

Pada penutupan kemarin, IHSG anjlok 2,96 persen ke level 5.612 terbebani oleh aksi ambil untung atau profit taking. Selain itu, aksi jual bersih investor asing (net sell) juga terbilang besar senilai Rp3,3 triliun menyambut penyeimbangan (rebalancing) indeks MSCI.

CIO Eastspring Investments Indonesia Ari Pitojo memperkirakan volatilitas pasar saham masih akan tinggi terutama dalam jangka pendek ini.

“Kami melihat sorotan utama masih akan berkisar pada perkembangan penanganan atas penyebaran Covid-19 di berbagai negara,” tulis Ari dalam Laporan Bulanan Spring Flash, seperti dikutip pada Selasa (1/12/2020).

Manajer investasi yang memiliki dana kelolaan sekitar Rp82,18 triliun per 27 Oktober 2020 itu menunjukkan penurunan pasar saham Indonesia juga diikuti oleh koreksi pasar di negara tetangga.

Adapun, pada saat IHSG terkoreksi 2,96 persen kemarin, indeks Hang Seng juga turun 2,06 persen dan indeks Shanghai Composite melemah 0,49 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper