Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Pendapatan Kuartal III Turun, Krakatau Steel (KRAS) Mampu Tekan Kerugian

Dalam laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi saham KRAS itu membukukan pendapatan US$938,79 juta.
Karyawan PT Krakatau Steel Tbk. menyelesaikan pembuatan pipa baja disebuah pabrik di Cilegon, Banten. Bisnis
Karyawan PT Krakatau Steel Tbk. menyelesaikan pembuatan pipa baja disebuah pabrik di Cilegon, Banten. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten baja BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan penurunan pendapatan sepanjang 9 bulan pertama 2020, tetapi masih berhasil menekan kerugian.

Dalam laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi saham KRAS itu membukukan pendapatan US$938,79 juta. Nilai itu menurun 10,85 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,05 miliar.

Dengan perhitungan kurs pada 30 September 2020 senilai Rp14.918 per dolar AS, pendapatan itu setara dengan Rp14 triliun, turun dari sebelumnya Rp14,64 triliun (kurs September 2019 Rp13.901 per dolar AS).

Namun demikian, KRAS mampu mengurangi beban pokok pendapatan per kuartal III/2020 menuju US$826,43 juta dari sebelumnya US$995,35 juta. Laba bruto pun meningkat menjadi US$112,36 juta dari sebelumnya US$57,71 juta.

Tekanan beban penjualan, biaya keuangan, dan beban pajak membuat laba bruto tersebut harus tergerus, sehingga Krakatau Steel membukukan rugi bersih.

Rugi bersih KRAS per September 2020 mengempis menjadi US$27,39 juta atau Rp408,69 miliar. Nilai itu menurun dari rugi bersih US$211,91 juta atau Rp2,94 triliun.

Kas dan setara kas KRAS menurun menjadi US$99,7 juta, dari sebelumnya US$136,28 juta per September 2019. Nilai itu juga menurun dari kas dan setara kas awal periode US$130,25 juta dari sebelumnya US$173,28 juta.

Total liabilitas Krakatau Steel per September 2020 mencapai US$2,81 miliar, turun dari US$2,93 per akhir 2019. Liabilitas jangka pendek turun drastis menjadi US$1,1 miliar dari sebelumnya US$2,49 miliar.

Ekuitas perusahaan juga naik menuju US$412,78 juta dari sebelumnya US$356 juta. Total aset per September 2020 pun koreksi menjadi US$3,22 miliar dari sebelumnya US$3,28 miliar pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper