Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menengok Strategi Emiten Perhotelan Kerek Okupansi Jelang Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun, tingkat okupansi emiten perhotelan menunjukkan perbaikan. Apa strategi yang diusung supaya tetap tingkat hunian tetap meningkat?
Pekerja melayani tamu di sebuah hotel di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020)./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja melayani tamu di sebuah hotel di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (2/10/2020)./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat hunian kamar hotel atau okupansi sejumlah emiten perhotelan mulai menunjukkan perbaikan pada kuartal IV/2020. Program pemasaran digenjot untuk mengerek keuntungan jelang pergantian tahun.

Direktur Utama PT Red Planet Indonesia Tbk. NG Suwito mengungkapkan tingkat hunian secara year-to-date (ytd) adalah 51 persen, naik dibandingkan dengan rasio ytd pada bulan-bulan sebelumnya.

“Belum terlihat peningkatan signifikan tetapi tren menunjukkan peningkatkan,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Suwito mengatakan kenaikan tingkat okupansi seiring dengan pertumbuhan tingkat hunian secara month-to-date (mtd). Tercatat, okupansi secara mtd sebesar 51 persen per 30 September 2020, 58 persen per 31 Oktober 2020, dan 64 persen per 26 November 2020.

Untuk mengerek kinerja pada sisa tahun ini, emiten berkode saham PSKT itu berpartisipasi dalam program “Flash Sale 12/12”. Tujuannya, untuk meningkatkan pemesanan di muka atau advance booking

“Berpartisipasi dalam program promosi online travel agent dan berusaha tetap kompetitif dari segi harga,” paparnya.

PSKT membukukan penurunan pendapatan 39,64 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp29,93 miliar pada kuartal III/2020. Rugi bersih yang dibukukan perseroan melebar dari Rp10,25 miliar pada kuartal III/2019 menjadi Rp15,35 miliar per 30 September 2020.

Secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Eastparc Hotel Tbk. (EAST) Wahyudi Eko Sutoro memproyeksi tingkat hunian kamar 65 persen hingga 75 persen pada 2021. Dari situ, EAST memprediksi dapat mengantongi pendapatan Rp36 miliar hingga Rp48 miliar pada tahun depan.

“Proyeksi keuntungan pada 2021 yaitu sebesar Rp8 miliar hingga Rp10 miliar,” imbuhnya.

Wahyudi melaporkan tingkat hunian kamar EAST dari bulan ke bulan mengalami kenaikan. Catatan tingkat hunian pada Juni—November 2020 berturut-turut adalah Juni 41,63 persen, Juli 52,18 persen, Agustus 65,93 persen, September 65,10 persen, Oktober 73,20 persen, dan prediksi November 75,55 persen.

“Perlu diketahui sejak pandemi Covid-19, EAST tidak menerima tamu dari akhir Maret hingga awal Juni 2020,” terangnya.

Wahyudi mengungkapan perseroan menerapkan beberapa strategi untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. EAST berupaya mengurangi beban utang, mempromosikan voucer staycation, menambah fasilitas baru, dan mengurangi beban operasional.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, EAST membukukan pendapatan Rp24,17 miliar per 30 September 2020. Realisasi itu turun 45,89 persen dari Rp44,67 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba periode berjalan yang dibukukan sebesar Rp603,27 juta pada kuartal III/2020. Pencapaian itu menciut dari Rp4,39 miliar pada kuartal III/2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper