Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Ratings Perkirakan Kinerja Emiten Tambang Indonesia Lebih Positif Pada 2021

Dalam laporan Fitch Ratings terbaru dikutip Kamis (26/11/2020), harga dan volume penjualan batu bara dari emiten pertambangan Indonesia diperkirakan meningkat, yang juga akan mendukung sedikit peningkatan dalam metrik kredit setiap emiten.
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com
Kegiatan pertambangan batu bara di wilayah operasional PT Adaro Energy Tbk./adaro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memperkirakan kinerja emiten pertambangan batu bara dalam negeri lebih baik pada tahun depan, seiring dengan perbaikan harga batu bara.

Dalam laporan Fitch Ratings terbaru dikutip Kamis (26/11/2020), harga dan volume penjualan batu bara dari emiten pertambangan Indonesia diperkirakan meningkat, yang juga akan mendukung sedikit peningkatan dalam metrik kredit setiap emiten.

“Fitch mengasumsikan pemulihan harga batubara Indonesia berkalori 4.200 kcal pada 2021 menjadi US$32,5 per ton daripada tahun sebelumnya sebesar US$27 per ton. Adapun, perbaikan harga mulai tampak pada akhir 2020 seperti yang diestimasikan,” tulis Fitch Ratings dalam publikasi risetnya, Kamis (26/11/2020).

Selain itu, lembaga pemeringkat itu mengestimasikan volume produksi juga tumbuh 6 persen pada 2021, dibandingkan dengan penurunan sebesar 3 persen pada 2020.

Hal itu akan membantu emiten batu bara untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik pada tahun depan mengingat sebagian besar emiten telah berhasil menekan biaya produksi pada 2020 dan kemungkinan berlanjut hingga tahun depan seiring dengan biaya bahan bakar yang lebih rendah.

Fitch Ratings pun mempertahankan outlook stabil terhadap PT Adaro Indonesia, entitas usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), dan Golden Energy and Resources Limited entitas usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA).

Kendati demikian, Fitch juga mempertahankan outlook negatif untuk PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Bukit Makmur Mandiri Utama yang merupakan entitas usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID), dan PT ABM Investment Tbk. (ABMM).

Outlook negatif mencerminkan ruang kepala yang terbatas karena metrik kredit telah melemah mengikuti dinamika industri yang lemah.

Secara terpisah, Analis RHB Sekuritas Fauzan Luthfi mengatakan bahwa permintaan dan harga batu bara akan semakin membaik pada tahun depan. Pada 2021, rata-rata harga batu bara newcastle berada di kisaran US$65 per ton, lebih tinggi dari rata-rata harga 2020 di kisaran US$60 per ton.

Demand batu bara tahun depan membaik. Akan ada perubahan ekonomi akan bergerak ke arah yang positif akibat dari terkontrolnya resiko pandemi Covid-19,” ujar Fauzan kepada Bisnis, Kamis (26/11/2020).

Fauzan juga mengatakan bahwa semakin banyaknya emiten batu bara yang gencar melakukan penghiliran saat ini merupakan hal yang positif sejalan dengan implementasi Omnibus Law dan UU Minerba.

Dalam beleid tersebut, terdapat aturan pengenaan insentif 0 persen royalti terhadap porsi batu bara yang dikembangkan penggunaannya. Kendati demikian, Fauzan menilai proyek penghiliran baru akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Untuk diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat setidaknya terdapat empat proyek gasifikasi batu bara yang akan dikembangkan, yaitu oleh PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia yang merupakan dua anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), lalu PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan entitas usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yaitu PT Adaro Indonesia.

“Saya kira ADRO tampaknya masih fokus untuk menambah porsi joint venture di pembangkit usaha listrik dan pengembangan tambang batu bara berkalori tinggi,” ujar Fauzan.

Hal yang serupa mungkin juga akan terjadi pada PTBA, yang saat ini terlibat di dalam pengusahaan pembangkit tenaga listrik dengan total kapasitas 266 MW. Fauzan memilih ADRO dan UNTR sebagai top picks saham di antara saham batu bara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper