Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akibat Pandemi, Uni-charm Indonesia (UCID) Urung Ekspansi Pakai Dana IPO

PT Uni-charm Indonesia Tbk. mengaku belum memaksimalkan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp1,25 triliun untuk ekspansi karena terhambat pandemi Covid-19.
Tisu basah mammy poko, salah satu produk andalan PT Uni-charm Indonesia Tbk. (UCID), Istimewa
Tisu basah mammy poko, salah satu produk andalan PT Uni-charm Indonesia Tbk. (UCID), Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produk sanitari PT Uni-charm Indonesia Tbk. mengakui belum menggunakan seluruh dana dari aksi korporasi yakni penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) secara maksimal pada tahun ini.

Sebagai informasi, UCID resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/12/2019) tahun lalu. Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan melepas sahamnya ke publik sebanyak 831,31 juta saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.500. Dengan demikian, perseroan meraup dana IPO sebanyak Rp1,25 triliun.

Direktur Keuangan Uni-charm Indonesia Junichiro Onishi mengatakan penggunaan dana IPO awalnya diperuntukkan bagi revitalisasi mesin untuk popok bayi yang telah mengalami penyusutan.

“Karena terjadi pandemi dan penyusutan market, sehingga untuk investasi mesin jadwalnya menjadi mundur dan untuk penggunaan dana tersebut pun rencananya menjadi mundur,” ungkapnya dalam paparan publik perseroan, Kamis (26/11/2020).

Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham per 30 Juni 2020, perseroan menggunakan realisasi dana IPO untuk belanja modal sebesar Rp27,09 miliar, pembayaran utang sebesar Rp271,17 miliar, dan modal kerja sebesar Rp70,57 miliar.
Dengan demikian, total realisasi penggunaan dana hingga akhir kuartal II/2020 adalah sebesar Rp368,84 miliar. Sementara, sisa dana hasil penawaran umum adalah sebesar Rp785,02 miliar.
Di sisi lain, Junichiro menyatakan bahwa perseroan telah melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham di tengah fluktuasi pasar. Perseroan, lanjutnya, juga melaksanakan pengembalian kembali profit ke pemegang saham dengan pembayaran dividen sebesar Rp80 miliar pada 2020.

Kendati demikian, Junichiro menyatakan bahwa sebagian dana IPO digunakan untuk membeli kembali (buyback) saham untuk menjaga fluktuasi pasar. 

Dengan demikian, perseroan akan melakukan pengembalian kembali profit ke pemegang saham dengan pembayaran dividen sebesar Rp80 miliar pada 2020.

Direktur Pemasaran Uni-charm Indonesia Sri Haryani mengatakan cash operating profit (COP) perseroan pada kuartal III/2020 mencapai Rp466 miliar, turun 94 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Ditengah kondisi pandemi seperti saat ini, pihaknya mengklaim masih bisa mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar dan penjualan.

“Kita juga melakukan pengontrolan fixed cost yang kita lakukan dimana kita terus menjaga rasio COP kurang lebih 7,5 persen jika dibandingkan tahun lalu 7,9 persen,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.

Hingga akhir September 2020, UCID mencatatkan pendapatan bersih sebesar 6,2 triliun, menurun tipis 0,83 persen secara year on year.

Di sisi lain, laba bersih anjlok 39,3 persen menjadi Rp199,84 miliar yang diakibatkan oleh kerugian selisih kurs yang membengkak hingga Rp143,37 miliar sepanjang periode tersebut.

Bisnis UCID masih ditopang oleh penjualan diapers atau popok yang berkontribusi 95,24 persen terhadap pemasukan perseroan hingga periode kuartal ketiga tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper