Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Tarik Investasi Rp28 Triliun dari AS untuk SWF, Saham BUMN Karya Melesat

United States International Development Finance Corporation meneken LoI investasi Rp28 triliun ke SWF Indonesia. Selepas kabar tersebut, saham-saham BUMN karya kompak melesat.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten konstruksi pelat merah atau BUMN karya kompak melesat dalam waktu kurang dari sejam sejak perdagangan dibuka, Selasa (24/11/2020). 

Berdasarkan data Bloomberg, saham PT PP (Persero) Tbk naik 45 poin atau 3,7 persen ke level 1.260 pada pukul 09.46 WIB. Saham PTPP mencetak nilai transaksi Rp43 miliar dalam 46 menit sejak perdagangan dibuka. Kenaikan tersebut membuat saham PTPP melesat 35,48 persen dalam sebulan terakhir.

Sanam anak usaha PTPP, yaitu PT PP Presisi Tbk. ikut melonjak. Saham berkode PPRE itu naik 8 poin atau 3,6 persen ke level 230. Walhasil dalam sebulan terakhir saham PPRE naik 21,69 persen.

Saham PT Adhi Karya (Persero) juga melambung. Saham berkode ADHi itu naik 2,93 persen ke level 1.055 dengan torehan nilai transaksi Rp78 miliar. Dalam sebulan terakhir saham ADHI sudah membubung 83,48 persen. 

BUMN karya lain yang mencetak kenaikan harga saham di awal perdagangan hari ini adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Saham berkode WSKT terpantau  naik hampir 1 persen ke level 1.105. Dalam sebulan terakhir, saham WSKT sudah naik 44,44 persen.

Untuk diketahui, BUMN karya menjadi garda terdepan dalam pembangunan proyek strategis nasional. BUMN karya mendapat kontrak anyar dengan nilai cukup besar di setiap PSN dan menjadi andalan dalam menopang kinerja.

Pekan lalu, CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LoI) untuk menginvestasikan sebesar US$2 Miliar atau Rp28 Triliun dari DFC kepada Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund Indonesia di Washington DC pada Hari Kamis (19/11/2020).

Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan turut menyaksikan penandatanganan tersebut.  Sebagai bagian dari reformasi ekonomi, pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya.

Dikutip dari siaran pers Kemenko Maritim dan Investasi (Marves), kerja sama ini akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia.

"DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority," tulis Kemenko Marves.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper