Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Direvisi, Bursa Singapura Menggeliat

Berdasarkan data Bloomberg, indeks FTSE Straits Times terpantau menguat 0,69 persen atau 19,28 poin ke level 2.831,52, setelah ditutup di posisi 2.813,01 pada perdagangan Jumat (20/11).
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange).  Reuters/Edgar Su
Bursa Singapura SGX (Singapore Stock Exchange). Reuters/Edgar Su

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Singapura menguat pada perdagangan hari ini, Senin (23/11/2020), menyusul pemulihan perlahan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 serta revisi proyeksi tahun depan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks FTSE Straits Times terpantau menguat 0,69 persen atau 19,28 poin ke level 2.831,52, setelah ditutup di posisi 2.813,01 pada perdagangan Jumat (20/11).

Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran 2.825,83-2.842,04. Sejak lima sesi perdagangan terakhir, FTSE Straits Times menguat 3,1 persen, namun masih terkoreksi 12,09 persen sejak awal tahun.

Saham City Developments Ltd. menjadi pemimpin penguatan pada indeks dengan kenaikan 2,32 persen, disusul saham UOL Group Ltd. yang menguat 1,88 persen. Sementara itu, saham Singapore Telecommunications Ltd. menguat 0,83 persen.

Penguatan indeks sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Singapura yang menunjukkan pemulihan pada kuartal III/2020, meskipun masih berada di area kontraksi. Produk domestik bruto (PDB) Singapura menyusut 5,8 persen pada kuartal III dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2020 yang terkontraksi 13,3 persen (year-on-year/yoy). Dibandingkan kuartal sebelumnya, PDB Singapura rebound sebesar 9,2 persen menyusul penurunan 13,2 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Menyusul pemulihan pada kuartal III, Kementerian Perdagangan dan Industri merevisi kontraksi ekonomi tahun ini menjadi minus 6-6,5 persen dari minus 5-7 persen sebelumnya.

Kementerian juga memperkirakan ekonomi tumbuh 4 persen hingga 6 persen pada tahun 2021, menyusul pemulihan global dari dampak pandemi Covid-19 serta pelonggaran pembatasan perjalanan dan keamanan.

Terlepas dari pembukaan kembali ekonomi Singapura secara bertahap pada bulan Juni yang memungkinkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi, kinerja PDB yang membaik datang bersamaan dengan rebound serupa dalam kegiatan di negara-negara besar selama kuartal karena sejumlah negara mulai melonggarkan pembatasan.

Tetapi perlu diperhatikan bahwa ketidakpastian tetap ada, dengan situasi ekonomi global masih belum menggeliat.

“Sementara beberapa negara seperti China diperkirakan akan melihat pemulihan berkelanjutan selama sisa tahun 2020 karena wabah Covid-19 tetap terkendali, negara lain seperti AS dan Zona Euro mengalami kebangkitan infeksi,” ungkap Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, seperti dikutip Channel News Asia.

“Hal ini dapat menghambat pemulihan mereka karena pembatasan diberlakukan. kembali untuk memperlambat penyebaran virus,” lanjut mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper