Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Sesi I: IHSG Jatuh dari 5.600, Berbalik Melemah

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 0,24 persen atau 13,18 poin menjadi 5.580,87. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.574,94 - 5.628,44.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan kenaikannnya di atas level 5.600 pada perdagangan Jumat (20/11/2020).

Pada menit awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 5.616,61 atau naik 0,40 persen dibandingkan penutupan pada Kamis kemarin.

Namun, hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 0,24 persen atau 13,18 poin menjadi 5.580,87. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.574,94 - 5.628,44.

Total transaksi mencapai Rp7,28 triliun. Terpantau 197 saham menguat, 221 saham koreksi, dan 176 saham stagnan.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual dengan net sell Rp296,7 miliar. Sejumlah saham big caps menjadi sasaran jual asing seperti PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net sell Rp50,3 miliar, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp44 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp36,4 miliar.

Sebelumnya, perdagangan Kamis (19/11/2020) IHSG berhasil ditutup menguat 36,54 poin atau 0,66 persen di level 5594.06, ditopang oleh sektor properti yang naik 2,34 persen dan sektor barang konsumsi yang naik 1,22 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG ditutup menguat kemarin meskipun mayoritas bursa Asia mencatat pelemahan. Hal tersebut didorong optimisme ekonomi kuartal IV/2020 yang membaik serta sikap Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga.

Kendati demikian, Dennies memperkirakan indeks komposit tak bakal melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini. Dia menuturkan, secara analisis teknikal saat ini pergerakan masih dalam trend bullish yang cukup kuat namun perlu diwaspadai adanya aksi profit taking dalam jangka pendek.

“Investor masih perlu mencermati kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara serta mencerna dampak keputusan suku bunga Bank Indonesia dan Bank of China,” tulisnya dalam riset harian, seperti yang dikutip Bisnis, Jumat (20/11/2020).

Adapun, IHSG diprediksi bakal bergerak pada level resistance 5.634—5.614 serta level support 5.557—5.520.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper