Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lockdown Kembali Marak, Wall Street Menguat Lagi

Peningkatan kasus infeksi virus corona membuat berbagai negara menerapkan status waspada hingga menerapkan lockdown. Saham-saham teknologi pun naik karena dinilai akan mendapat keuntungan saat masyarakat dipaksa tinggal di rumah.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat kembali menguat pada perdagangan Kamis (19/11/2020) setelah sejumlah pembatasan baru diterapkan di berbagai negara menyusul peningkatan kasus infeksi virus corona (Covid-19).

Dilansir dari Bloomberg, indeks acuan S&P 500 ditutup menguat 0,39 persen. Kemudian indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite juga naik masing-masing 0,15 persen dan 0,40 persen.

Saham-saham teknologi memimpin penguatan Wall Street, diikuti saham-saham perdagangan rumah tangga. Saham-saham di sektor tersebut menggeliat karena investor mulai mempertimbangkan dampak pembatasan yang lebih ketat seiring dengan peningkatan kasus infeksi dalam beberapa bulan ke depan. 

Indeks Nasdaq 100 naik ke rekor tertinggi setelah saham Microsoft Corp, Amazon.com Inc, dan Adobe Inc naik. Investor bertaruh ke depan pasar mobil global akan dipimpin produk mobil listrik dalam beberapa dekade ke depan.

Di sisi lain, New York mengumumkan akan menutup sekolah dan Australia akan memulai lockdown paling ketat untuk membendung laju penyebaran virus. Di Tokyo, status kewaspadaan dinaikkan ke level tertinggi karena kasus infeksi mencapai 500 untuk pertama kalinya. 

Dengan kondisi saat ini, investor bergulat dengan seberapa lama dan seberapa parah pandemi akan terjadi di bulan-bulan mendatang. Memang, ada banyak tekanan ekonomi karena lockdown mengekang kegiatan ekonomi. Namun, para ilmuwan juga saat dengan cepat mengembangkan beberapa kandidat vaksin.

“Ada dorongan jangka pendek versus jangka panjang dan itulah yang dilihat investor saat ini,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank seperti dikutip dari iBloombeg. 

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

  • Indeks S&P 500 naik 0,4%
  • Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,8%.
  • Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2%.

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,2%.
  • Euro naik 0,2% menjadi $ 1,1877.
  • Pound Inggris sedikit berubah pada $ 1,3276.
  • Yen Jepang sedikit berubah pada 103,77 per dolar.

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi 10-tahun AS turun dua basis poin menjadi 0,85%.
  • Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman turun dua basis poin menjadi -0,57%.
  • Imbal hasil obligasi 10 tahun Inggris turun satu basis poin menjadi 0,32%.

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,2% menjadi $ 41,92 per barel
  • Emas melemah 0,3% menjadi $ 1,866.69 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper