Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinar Mas BSDE Genjot Kontribusi Pendapatan Berulang hingga 25 Persen

Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai Christy Grassela menyampaikan bahwa perseroan terus mencari peluang untuk menambahkan produk-produk yang menghasilkan pendapatan berulang selain daripada properti investasi yang telah dimiliki saat ini.
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn
Hotel La Grandeur Jakarta./legrandeurhotels.comn

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk. menargetkan kontribusi pendapatan berulang atau recurring income perseroan mencapai 20 persen - 25 persen dalam lima tahun ke depan.

Sekretaris Perusahaan Bumi Serpong Damai Christy Grassela menyampaikan bahwa perseroan terus mencari peluang untuk menambahkan produk-produk yang menghasilkan pendapatan berulang selain daripada properti investasi yang telah dimiliki saat ini.

“Target utama adalah meningkatkan kontribusi dari pendapatan berulang hingga mencapai 20 persen - 25 persen dari total pendapatan perseroan dalam 5 tahun mendatang,” kata Christy dalam keterbukaan informasi, Rabu (18/11/2020).

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, emiten berkode saham BSDE tersebut melaporkan segmen penjualan masih menjadi kontributor utama pendapatan sebesar 80,49 persen atau senilai Rp3,44 triliun.

Pencapaian tersebut turun 14,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,02 triliun.

Sementara itu, pendapatan berulang BSDE dari sewa, hotel, arena rekreasi, pengelola gedung, dan lain-lain berkontribusi sebesar 19,50 persen terhadap total pendapatan senilai Rp834,89 miliar.

Realisasi itu turun lebih dalam ketimbang penjualan sebesar 30,66 persen dari akhir kuartal III/2019 senilai Rp1,20 triliun.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, pengembang dengan nama beken Sinar Mas Land ini membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 18,18 persen menjadi Rp4,27 triliun dari sebelumnya Rp5,23 triliun.

Laba bersih perseroan juga terpantau koreksi 79,67 persen menjadi Rp469,55 miliar dari sebelumnya Rp2,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper