Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Investasi Rp2,1 Triliun ke Gojek, Untung atau Buntung Ya?

Investasi Telkomsel, anak usaha Telkom (TLKM) ke Gojek dinilai positif karena akan terjadi kolaborasi yang menguntungkan. Namun, investasi tersebut di sisi lain disebut tindakan gegabah.
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. terbang seiring dengan kesepakatan investasi yang melibatkan anak usahanya di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek. Investasi Telkomsel di Gojek itu menuai apresiasi sekaligus kritik.

Pada perdagangan kemarin, saham TLKM menguat 4,89 persen ke level 3.220. Saham TLKM menjadi buruan investor, termasuk investor asing yang mencetak net buy Rp548,4 miliar. Kenaikan saham TLKM juga turut menopang penguatan Indeks Harga Gabungan (IHSG) sebesar 0,64 persen ke posisi 5.529,94.

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menilai kolaborasi antara Telkom melalui Telkomsel dengan Gojek sebagai hal positif mengingat keduanya merupakan pemimpin pasar di sektornya masing-masing.

“Gojek sendiri merupakah salah satu aplikasi layanan on demand ride hailing terbesar di Indonesia. Hal ini pun direspon positif oleh pasar dimana hari ini saham TLKM [sempat] naik hingga 6 persen,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020)

Sementara dari sisi kinerja, Anissa menilai TLKM masih memiliki posisi keuangan yang lebih unggul dan kuat dari kompetitornya, Telkomsel sebagai kontributor utama bisnis perseroan memiliki pangsa pasar terbesar di antara operator seluler lainnya.

“Di sisi lain adanya UU Cipta kerja juga bisa berpotensi positif bagi TLKM, salah satunya terkait pengaturan tarif telekomunikasi yang bisa membuat industri lebih sehat,” pungkas dia.

Dengan investasi Telkomsel ke Gojek, layanan dompet digital Gopay, diperkirakan bakal makin kuat dan memantik persaingan yang lebih sengit dengan OVO.

Yang cukup menarik, baru-baru ini  Grab -  yang memiliki kerja sama dengan OVO - memimpin pendanaan seri B dengan total komitmen mencapai US$100 juta kepada Linkaja, dompet digital hasil patungan antara Telkomsel dan sejumlah BUMN.

Walhasil dengan menjalin relasi di dua kaki, Telkomsel bisa untung karena peluang untuk mengakses pelanggan Gojek dan Grab lebih lebar.

Kendati mendapat pujian, investasi Telkomsel ke Gojek juga menuai kritik. Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan investasi Telkomsel ke Gojek adalah langkah gegabah. Heru beralasan, nilai investasi US$150 juta di Gojek dianggap tidak signifikan sehingga peran Telkomsel pun akan sangat minor.

Dalam catatan Bisnis.com, nilai investasi setara Rp2,1 triliun itu juga lebih kecil dibandingkan rencana awal yang sempat terungkap pada 2018 sebesar US$400 juta.

Heru menilai, investasi Telkomsel ke Gojek tidak terlalu menguntungkan bagi karena Gojek saat ini telah mendapat sokongan dana dari  banyak investor dengan nominal besar.

Sebagaimana diketahui, Gojek terakhir memperoleh pendanaan pada Juni 2020 dari Google, Tencent, Facebook dan Paypal. Tiga bulan sebelumnya,  Gojek juga meraih pendanan seri F senilai US$1,2 miliar dari konsorsium yang n oleh Mitsubishi Corporation. 

“Menurut, saya seperti menggarami lautan. Artinya air laut sudah asin digarami lagi. Gojek sudah banyak investasi, kenapa ditambah investasi lagi?” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (17/11/2020).

Di lain pihak, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menegaskan investasi anak usaha ke Gojek memang dilakukan guna mengembangkan bisnis digital layanan digital perseroan.

Layanan digital merupakan bagian dari roadmap transformasi yang sedang dijalankan Telkom Group untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia. 

“Sinergi melalui teknologi dan ekosistem dari kedua perusahaan karya anak bangsa ini juga akan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia,” Ririek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper