Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngegas Terus Nih! Bitcoin Sentuh Level US$17.000, Pertama Kali Sejak 2017

Sejak awal tahun 2020, Bitcoin telah melonjak lebih dari 135 persen dan masih 12 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa.
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA - Bitcoin mencapai US$17.000 untuk pertama kalinya sejak akhir 2017, tepat setelah pecahnya bubble harga mata uang kripto.

Berdasarkan data Blooomberg, mata uang kripto (cryptocurrency) terbesar ini menguat sebanyak 2,4 persen ke level US$17.099 pada SElasa (17/11/2020) di New York

Level harga ini sebelumnya dicapai pada Desember 2017. Saat itu, harga Bitcoin bahkan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa hingga nyaris US$20.000, sebelum anjlok dengan cepat hingga US3.136 hanya dalam setahun.

"Bitcoin mania telah kembali. Bitcoin dengan mudah menembus US$17.000 dan semua orang sekarang memperhatikan level US$20.000, yang dapat memicu penjualan," ungkap analis pasar senior Oanda, Edward Moya, seperti dikutip Bloomberg.

Lonjakan harga ini menyusul langkah sejumlah lembaga keuangan besar di Wall Street yang mulai melirik aset ini. Terbaru, Fidelity Investment meluncurkan reksa dana berbasis Bitcoin.

Sejumlah manajer keuangan besar yang sebelumnya kontra terhadap aset ini saat ini mulai tertarik. Investor makro Paul Tudor Jones membeli koin sebagai lindung nilai terhadap potensi inflasi.

Sementara itu, PayPal Holding Inc. mengatakan pada bulan Oktober akan memfasilitasi pengguna untuk bertransaksi dengan cryptocurrency, yang mendorong ekspektasi bahwa lebih banyak orang dapat mulai menggunakan mata uang digital.

Penggemar cryptocurrency telah menyaksikan Bitcoin semakin tinggi sepanjang tahun. Banyak di antaranya menargetkan harga menyentuh rekor tertinggi yang dicapai pada 2017 lalu.

Bitcoin secara konsisten menjadi salah satu aset dengan performa terbaik di dunia sejak diciptakan. Lonjakan terbaru ini terjadi karena pemain yang lebih besar memasuki pasar dan menghabiskan sedikit pasokan yang tersisa untuk dijual," ujar founder Quantum Economics Mati Greenspan.

Investor masih meragukan apakah cryptocurrency dapat menjadi aset safe haven di tengah gejolak pasar global dan menjadi lindung nilai terhadap inflasi.

Di sisi lain, banyak orang lain terpikat oleh lonjakan spektakulernya tahun ini. Sejak awal tahun 2020, koin digital ini telah melonjak lebih dari 135 persen, meskipun masih 12 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bitcoin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper