Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Laju Rupiah Tak Terbendung, Jadi Juara Asia Berkat Surplus Neraca Dagang

Pada perdagangan hari ini, Selasa (17/11/2020), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terapresiasi 0,39 persen menjadi Rp14.055 per dolar AS
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (1711/2020). Kinerja ciamik hari ini menempatkan mata uang Garuda sebagai mata uang yang mencetak apresiasi terkuat di kawasan Asia Pasifik.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terapresiasi 0,39 persen menjadi Rp14.055 per dolar AS. Kemarin, rupiah juga menguat 60 poin atau 0.42 persen ke level Rp14.110 per dolar AS.

Pada perdagangan hari ini, mata uang Garuda bergerak pada kisaran Rp14.040 - Rp14.065 per dolar AS.

Di kawasan Asia Pasifik, rupiah tidak menguat sendirian namun menjadi mata uang paling perkasa pada hari ini.  Mengekor setelah rupiah adalah mata uang yuan China yang naik 0,31 persen menjadi 6,56 yuan per dolar AS.

Selanjutnya, mata uang Ringgit Malaysia tumbuh 0,20 persen dan won Korea Selatan terangkat 0,16 persen. Pada saat bersamaan, indeks dolar AS terus melemah 0,15 persen menjadi 92.490 pada pukul 15.25 WIB.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan sejumlah sentimen positif terhadap rupiah datang dari rilis data makroekonomi seperti neraca perdagangan.

“Membaiknya neraca perdagangan Indonesia, kepercayaan pasar kembali pulih. Wajar kalau modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri,” kata Ibrahim, Selasa (17/11/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia per Oktober 2020 senilai US$3,61 miliar atau lebih baik dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya US$2,39 miliar.

Sejak awal tahun, surplus neraca perdagangan RI mencapai US$17,07 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat defisit US$2,12 miliar.

Dari luar negeri, kenaikan jumlah kasus Covid-19 secara global terlihat mengimbangi optimisme perkembangan vaksin.

Pada perdagangan besok, Rabu (18/11/2020), Ibrahim menaksir rupiah akan bergerak fluktuatif cenderung menguat pada kisaran Rp14.020 - Rp14.090 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper