Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Antisipasi RDG BI, Rupiah Menguat ke Rp14.110

rupiah di pasar spot terapresiasi 0,42 persen menjadi Rp14.110 per dolar AS pada Senin (16/11/2020).
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Senin (16/11/2020). Pasar menantikan hasil rapat Bank Indonesia pada 18-19 November 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot terapresiasi 0,42 persen menjadi Rp14.110 per dolar AS. Sejak awal tahun, mata uang Garuda masih koreksi 1,76 persen.

Di sepanjang hari perdagangan, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.110 - Rp14.130 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan JISDOR menguat 0,58 persen menjadi Rp14.139 per dolar AS.

Dari kawasan Asia Pasifik, penguatan rupiah juga diikuti oleh beberapa mata uang lain. Penguatan mata uang di Benua Kuning dipimpin oleh won Korea yang menguat 0,66 persen dan yuan China naik 0,45 persen.

Hal itu seiring dengan pelemahan indeks dolar AS sebesar 023 persen menjadi 92,54.

Adapun, reli mata uang di kawasan Asia Tenggara belakangan ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama karena pelaku pasar mengubah fokus ke Rapat Dewan Gubernur dari sejumlah bank sentral pada pekan ini.

Bank of Thailand dan Bank Indonesia yang mata uangnya paling menguat pekan lalu akan menjadi perhatian khususnya mengenai sinyal dovish dar para pembuat kebijakan.

Sementara Bangko Sentral ng Pilipinas telah memperjelas bahwa masih ada ruang untuk memangkas rasio cadangan minimum.

“Ada dua tema yang menggerakkan pasar menjelang akhir tahun. Pertama, pencarian yield dan kedua penilaian ulang mengenai ekspektasi pertumbuhan ekonomi setelah vaksin Covid-19 dikonfirmasi,” kata Head of Asean and South-Asia FX Research Standart Chartered Plc. Divya Devesh. seperti dikutip Bloomberg Senin (16/11/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper