Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Naik, Minyak Jatuh ke Bawah US$41

Terus naiknya kasus positif Covid-19 di seluruh dunia menjadi sentimen negatif bagi harga minyak dunia.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia./Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia./Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak jatuh untuk hari kedua ke bawah level US$41 per barel, seiring dengan terus meningkatnya kasus positif Covid-19.

Pandemi virus corona yang belum mereda membuat proyeksi permintaan minyak dunia kembali mendung. Kasus di Eropa merebak lagi, yang memicu lockdown tahap dua. Saat ini, trafik lalu lintas sudah terpangkas hampir 50 persen di sejumlah negara. 

Situasi ini disusul oleh naiknya angka kasus positif di AS, Jepang, dan Korea Selatan. Negara-negara ini merupakan negara konsumen minyak yang cukup besar.

Secara keseluruhan, data Johns Hopkins University menunjukkan jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia sudah menembus 52,86 juta. Bloomberg melaporkan Jumat (13/11/2020), naiknya kasus juga sudah membuat International Energy Agency (IEA) dan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memangkas kembali perkiraan permintaan minyak global. 

Harga WTI untuk pengiriman Desember 2020 turun 0,8 persen menjadi US$40,78 per barel, sedangkan harga Brent untuk pengiriman Januari 2021 menyusut 0,6 persen menjadi US$43,27 per barel.

Meski demikian, kabar tentang positifnya hasil uji coba vaksin Covid-19 masih mampu menopang harga sepanjang pekan ini. Secara keseluruhan, harga minyak mentah masih naik 10 persen.

Sayangnya, tiga bank besar dunia menyatakan berita tentang vaksin saja diperkirakan tidak akan cukup untuk mengakhiri berbagai tantangan ekonomi akibat pandemi. 

"Ada perbedaan besar antara pemulihan permintaan di Asia dan Eropa. Kita bisa berasumsi bahwa lockdown yang lebih ketat akan berlanjut di AS, yang akhirnya berdampak terhadap turunnya permintaan," papar Kevin Solomon, analis di StoneX Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper