Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi Pegadaian dan PNM Jadi Katalis Positif Saham BBRI

Akuisisi Pegadaian dan PNM disebut bisa menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI, baik dari sisi pendapatan, laba, dan aset.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. untuk mengakuisisi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) diproyeksi dapat  menjadi katalis terhadap laju saham emiten BUMN itu. 

Berdasarkan data Bloomberg, emiten berkode saham BBRI itu mengalami apresiasi 17,56 persen month to date ke level Rp3.950 pada akhir perdagangan Kamis (12/11/2020). Namun, sepanjang tahun berjalan 2020, BBRI masih terkoreksi 10,23 persen.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Praus Capital, menilai kinerja saham bank di Bursa Efek Indonesia banyak dipengaruhi oleh faktor pasar yaitu momentum penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam 1-2 bulan terakhir. 

"Rencana BBRI mengakuisisi Pegadaian dan PMN bisa jadi katalis positif, tetapi saat ini sentimen itu belum sepenuhnya terserap pasar karena mekanismenya belum clear," ujar Alfred saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/11). 

Rencana aksi korporasi anorganik itu, lanjutnya, bernada positif karena dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BBRI, baik dari sisi pendapatan, laba, dan aset. Pasalnya, baik Pegadaian maupun PMN dinilai memiliki model bisnis yang sudah teruji dan tumbuh cukup positif. 

"Konsolidasi ini mengarah ke efisiensi dan sinergi. Buah yang mau dihasilkan tentu positif. Karena dari sisi bisnis tidak terlalu berbeda, penyaluran dana BBRI tidak lagi terbatas ke existing," imbuhnya. 

Namun, rencana itu dinilai masih mengandung ketidakpastian karena merupakan wacana yang cukup lama bergulir dan belum juga terealisasi. Faktor yang disoroti antara lain soal valuasi dalam aksi akuisisi tersebut dan dampaknya terhadap posisi pemegang saham minoritas BBRI. 

Sebelum mempertimbangkan faktor rencana akuisisi tersebut, Alfred menetapkan target harga saham BBRI di kisaran Rp4.125 - Rp4.140 per saham. Adapun pada penutupan perdagangan hari ini, saham BRI anjlok 4,13 persen kel level Rp3.950.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper