Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Bank Berguguran, IHSG Koreksi Hampir 1 Persen

Saham-saham di sektor finansial menjadi penyeret pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan koreksi 2,13 persen. Di antara deretan saham finansial, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) memimpin pelemahan setelah ditutup anjlok 4,13 persen.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hampir 1 persen ke level 5.458,60 pada perdagangan hari ini, Kamis (12/11/2020). Pelemahan IHSG hari ini membuat reli selama lima sesi terakhir terhenti

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dibuka di level 5.494,48, lebih rendah dari posisi penutupan kemarin di 5.509,51. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 5.449,79 hingga 5.550,41.

Total transaksi perdagangan saham mencapai 18,75 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp10,3 triliun. Investor asing kembali mencatat net buy sebesar Rp256,26 miliar di seluruh pasar sehingga dalam sepekan terakhir secara kumulatif mencapai Rp5,54 triliun.

Secara keseluruhan, sebanyak 149 saham menguat, 296 saham melemah, dan 261 saham stagnan dibandingkan dengan posisi penutupan kemarin. 

Saham-saham di sektor finansial menjadi penyeret pelemahan indeks dengan koreksi 2,13 persen. Sektor infrastruktur dan properti juga turut membebani indeks dengan penurunan 0,84 persen dan 1,57 persen.

Saham-saham perbankan kompak berguguran sehingga menekan indeks di sektor keuangan maupun IHSG. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. anjlok 4,13 persen ke posisi 1,83 persen. 

Kemudian disusul saham PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Mandiri (Persero) yang masing-masing melemah 1,83 persen dan 3,14 persen.

Sementara itu, tiga saham emiten big caps menahan pelemahan indeks lebih dalam. Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur naik 1,82 persen, disusul saham PT Unilever Indonesia dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. masing-masing 0,65 persen dan 1,20 persen.

Di sisi lain, saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. kompak melesat. Saham Garuda Indonesia ditutup menguat 10,42 persen sedangkan saham Krakatau Steel naik 3,63 persen.

Saham KRAS dan GIAA melonjak bersamaan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait pencairan dana PEN untuk kedua BUMN tersebut. Sri Mulyani mengatakan realisasi PMN direncanakan pada minggu pertama November hingga minggu kedua Desember.

 “Proyeksi pencairan pinjaman PT KAI dan Perumnas pada minggu ketiga November. Proyeksi pencairan pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PTPN pada minggu ketiga November,” jelasnya saat rapat kerja dengan DPR, Kamis (12/11/2020).

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan secara garis besar pelemahan indeks tertekan oleh aksi profit taking setelah reli yang terjadi lima sesi berturut-turut. Namun, aksi profit taking lebih didominasi oleh investor domestik.

Pasalnya, investor asing masih masuk dengan agresif ke pasar Indonesia. Tercatat, hingga penutupan perdagangan asing melakukan aksi beli bersih dengan net foreign buy senilai Rp5,54 triliun.

Di sisi lain, Nafan menyebut para pelaku pasar saat ini masih menanti sejumlah data ekonomi seperti data current account Indonesia untuk kuartal III/2020 yang diprediksi akan deficit.

“Market juga menanti statement dari The Fed,” ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (12/11/2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper