Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Indocement (INTP) Melesat 464 Persen, Ini Penyebabnya

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan pengiriman ekspor produk perseroan pada September 2020 meningkat signifikan sebesar 464,56 persen menjadi 44.341 ton dari 7.854 ton pada September 2019.
Direktur Indocement Oey Marcos, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya, dan Direktur Indocement David Clarke (kiri ke kanan) menyampaikan paparan kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) periode tahun berjalan per September 2020 secara daring, Selasa (10/11/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari
Direktur Indocement Oey Marcos, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya, dan Direktur Indocement David Clarke (kiri ke kanan) menyampaikan paparan kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) periode tahun berjalan per September 2020 secara daring, Selasa (10/11/2020)./Bisnis-Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mampu mengerek penjualan ekspor pada tahun ini seiring dengan kembali beroperasinya Pabrik Tarjun.

Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kartawijaya mengatakan pengiriman ekspor produk perseroan pada September 2020 meningkat signifikan sebesar 464,56 persen menjadi 44.341 ton dari 7.854 ton pada September 2019.

Dengan demikian secara year-to-date, pengiriman ekspor INTP per September 2020 mencapai 86.000 ton.

Walaupun kontribusi ekspor terhadap total pendapatan emiten berkode saham INTP tersebut belum signifikan, Christian menyebut realisasi sejauh ini terbilang memuaskan.

“Untuk data ekspor, ekspor itu memang Indonesia bagi Indocement kita banyak ekspor dilakukan September. September kami melakukan ekspor 44.341 ton dibandingkan 2019 yang hanya 7.854 ton, naik 465 persen sangat drastis,” kata Christian.

Adapun, pengiriman ekspor semen milik INTP saat ini hanya dapat dilakukan lewat pelabuhan di Tarjun untuk Pabrik Tarjun dan pelabuhan Tanjung Priok untuk Pabrik Citeureup.

Khusus untuk pengiriman dari Tanjung Priok, Christian menerangkan produk yang diekspor hanya berupa white cement.

Selain untuk keperluan ekspor, white cement disebut juga didistribusikan ke perusahaan penggiling semen (cement grinding mill) dalam negeri.

INTP saat ini banyak mengirimkan ekspor ke China dan Filipina. Sementara untuk produk white cement juga dikirimkan ke berbagai negara di Asia seperti Taiwan dan Korea Selatan.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata performa ekspor per September 2020 meroket hingga tiga digit. Dengan demikian, ASI meyakini permintaan ekspor merupakan pasar yang bisa meringankan penurunan produksi semen hingga akhir 2020.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mencatat produksi untuk pasar ekspor melejit 125 persen per September 2020 secara tahunan menjadi 1,17 juta ton dari sekitar 520.000 pada September 2019. Peningkatan tersebut membuat target produksi ekspor 2020 hampir tercapai.

"Sampai dengan September tahun ini total ekspor semen dan klinker mencapai 6,85 juta ton atau naik sekitar 42 persen. Luar biasa," katanya kepada Bisnis.

Berdasarkan catatan Bisnis, performa ekspor Januari-September 2020 telah lebih tinggi dari capaian ekspor 2019 yakni sebesar 6,4 juta ton. Artinya, performa ekspor semen nasional hingga akhir tahun akan tumbuh setidaknya 7,03 persen secara tahunan.

Widodo mencatat permintaan ekspor per September datang dari beberapa negara, seperti China, Australia, Bangladesh, Filipina, Sri Langka, dan Mauritius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper