Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Membesar, Bos Unilever: Kami Senang Berkompetisi

Tantangan terbesar bagi perseroan dalam penetrasi pasar adalah resesi ekonomi yang membuat banyak konsumen punya dana terbatas untuk dibelanjakan.
Produk Unilever dipajang di sebuah toko kelontong di India/ Bloomberg
Produk Unilever dipajang di sebuah toko kelontong di India/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menyatakan perseroan memiliki banyak brand di setiap kategori yang masih merajai pasarnya masing-masing.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan bahwa produk-produk di setiap kategori hampir menjadi pilihan nomor satu konsumennya.

“Kami sangat senang bisa bilang kalau hampir semua kategori, tahun ini [pangsa pasar perseroan] bertumbuh lebih cepat dibandingkan pasar, dalam artian kami meningkatkan pangsa pasar yang menjadi hal positif untuk bisnis kami,” jelas Hemant dalam group interview virtual pada Rabu (11/11/2020).

Hemant melihat bahwa tantangan terbesar dalam penetrasi pasar adalah resesi ekonomi yang mana banyak konsumen yang punya dana terbatas untuk dibelanjakan.

Sehingga, tugas perseroan adalah memberikan produk yang bernilai sehingga muncul keunggulan antara produk perseroan dan produk kompetitor lain.

Ia juga mengatakan bahwa ia menghargai kompetitor di bidang consumer goods seperti Grup Wings, Grup Orangtua dan lain sebagainya, sama seperti dirinya menghargai pemain dari luar negeri yang cukup cakap dalam menjalani bisnisnya.

“Kami senang memiliki kompetisi karena kompetisi memaksa kami untuk berbuat lebih baik untuk melayani konsumen kami. Kalau kami tidak berkompetisi mungkin kami akan jadi pemalas,” jelasnya.

Menurutnya, kompetisi adalah hal yang baik tetapi fokus perseroan akan selalu berada pada konsumen bukan pada kompetitor.

Ia juga memberi saran kepada pelaku industri konsumer lainnya untuk lebih berfokus pada kebutuhan konsumen di tengah sulitnya keadaan ekonomi saat ini akibat resesi ekonomi dan lemahnya daya beli konsumen.

Penting baginya agar pelaku industri memecahkan masalah konsumen dengan cara menelurkan produk yang bernilai guna.

“Jika kita, dan semua industri bisa melakukan hal itu, bukan hanya konsumen yang akan mendapatkan manfaat, tapi pasar juga akan bertumbuh dengan cepat yang pasti lebih baik dibandingkan bersaing di pasar yang sudah ada,” terangnya.

Sebagai informasi, UNVR mencatatkan koreksi laba tahun berjalan 1,29 persen secara tahunan menjadi Rp5,44 triliun.

Adapun, pendapatan perseroan naik tipis 0,3 persen secara tahunan menjadi Rp32,46 triliun hingga akhir periode kuartal ketiga tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper