Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Menguat, Rupiah Dibuka Mendekati Level Bawah Rp14.000

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka pada posisi Rp14.010 per dolar AS, menguat 0,39 persen atau 55 poin hingga pukul 09.15 WIB
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih melanjutkan tren penguatannya hingga pembukaan pasar Selasa (10/11/2020) menyusul sentimen kemenangan Joe Biden dalam pemilu Presiden AS.

Berdasarkan Bloomberg, Selasa (10/11/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau dibuka pada posisi Rp14.010 per dolar AS, menguat 0,39 persen atau 55 poin hingga pukul 09.15 WIB

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama melemah 0,02 persen ke posisi 92,707.

Berdasarkan persentase, kinerja rupiah juga terpantau menjadi mata uang terbaik di urutan ketiga di Asia tepat dibawah yen Jepang yang menguat 0,49 persen dan baht Thailand yang menguat 0,46 persen.

Adapun, rupiah parkir di level Rp14.065 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan sesi Senin (9/11/2020). Posisi itu menguat signifikan 145 poin atau 1,03 persen.

Penguatan nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin menjadi yang terbesar di wilayah Asia. Mata uang Garuda mampu mengungguli yuan China yang menguat 0,697 persen dan won Korea Selatan yang menguat 0,667 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa rupiah masih berpotensi menguat walaupun akan dibuka cenderung fluktuatif pada perdagangan Selasa (10/11/2020).

“Rupiah kemungkinan akan menguat sebesar 30 sampai 150 poin ke level Rp13.990 hingga Rp14.150 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (10/11/2020).

Ibrahim menjelaskan bahwa berlanjutnya penguatan rupiah disebabkan oleh respon pasar menyambut terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS.

Pergantian kepemimpinan dari Donald Trump ke Biden diyakini akan membawa suasana pada Gedung Putih yang lebih tenang. Hal tersebut dapat meningkatkan perdagangan dunia dan mempermudah kebijakan moneter yang akan dirancang.

Selain itu, presiden terpilih dan timnya dilaporkan sedang mengerjakan paket bantuan COVID-19 untuk membantu mengatasi pandemi virus corona yang penyebarannya kian memburuk di Negeri Paman Sam.

Sementara itu, dari dalam negeri, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 berhasil naik 5 persen secara kuartalan, walaupun secara tahunan masih terkoreksi sebesar 3,49 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper