Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ikut Laju Bursa Asia, 6 Sektor Parkir di Zona Hijau

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan ditutup menguat 0,38 persen atau 20,48 poin ke level 5.356,00.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan mampu parkir di zona hijau pada perdagangan Senin (9/11/2020) setelah sempat bergerak fluktuatif.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,38 persen atau 20,48 poin ke level 5.356,00. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 5.319,42-5.395,71.

Sebanyak 238 saham ditutup menguat, sedangkan 203 saham melemah, dan 169 saham stagnan.

Total volume perdagangan hari ini mencapai 13,92 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp10,73 triliun. Adapun, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp190,8 miliar.

Sebanyak 6 dari 10 indeks sektoral berhasil ditutup menguat, dipimpin oleh sektor pertambangan yang menguat 2,38 persen dan infrastruktur yang naik 1,19 persen.

Di sisi lain, sektor industri dasar memimpin empat sektor yang terkoreksi hari ini dengan pelemahan 2,94 persen.

IHSG ditutup menguat di saat bursa Asia juga melaju di zona hijau, seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau naik 1,75 , persen. Indeks Topix Jepang juga mengalami penguatan setelah ditutup naik 1,41 persen.

Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi juga terpantau naik 1,07 persen. Indeks Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong bergerak naik masing-masing sebesar 1,63 persen dan 1,16 persen.

Managing Director of global macro strategy Medley Global Advisors Ben Emons mengatakan, pasar mengartikan sentimen pilpres AS sebagai pemilihan yang tidak dapat diperdebatkan keabsahannya.

“Hal pertama yang harus dilakukan pada hari Senin adalah mengkaji ulang kebijakan-kebijakan politik domestik dan dalam negeri yang akan diterapkan oleh Biden,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper