Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berbalik Koreksi, Asing Pilih Saham BUMN

Hingga akhir sesi I, IHSG turun 0,1 persen atau 5,5 poin menjadi 5.329,98. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.319,42 - 5.395,71.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik koreksi pada akhir sesi I perdagangan Senin (9/11/2020), setelah mengalami peningkatan akibat euforia kemenangan Joe Biden dalam Pilpres AS.

Hingga akhir sesi I, IHSG turun 0,1 persen atau 5,5 poin menjadi 5.329,98. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di rentang 5.319,42 - 5.395,71.

Namun demikian, investor asing tercatat masuk dengan net buy Rp106,1 miliar. Sejumlah saham big caps BUMN menjadi incaran.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan net buy tertinggi senilai Rp176,8 miliar. Saham BBRI naik menjadi 1,12 persen menuju Rp3.600

Selanjutnya, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mengalami net buy Rp37 miliar. Saham TLKM menguat 0,71 persen ke level Rp2.850

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga cenderung diborong asing dengan net buy Rp14,1 miliar. Saham BMRI naik 0,83 persen menjadi Rp6.100.

Sementara itu, investor asing tampak melakukan aksi jual terhadap sejumlah saham big caps lainnya seperti ASII, ICBP, dan HMSP.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan setelah euforia Pilpres AS, pelaku pasar kembali fokus ke dalam problem nyata saat ini dimana Indonesia masuk dalam resesi ekonomi, dengan kemiskinan dan pengangguran yang meningkat.

Jumlah penganguran meningkat cukup signifikan di bulan Agustus 2020 sebesar +35,18% YoY, utang luar negri meningkat, defisit APBN meningkat dan pasien Covid-19 di akhir November 2020 berpotensi mencapai 500,000 orang.

"Setelah IHSG menguat sepanjang minggu lalu sebesar +4.04%, nampaknya diawal diawal pekan ini, Senin, untuk jangka pendek perlu mengantisipasi aksi profit taking," paparnya, Senin (9/11/2020).

IHSG terimbas menurutnya akan terimbas kejatuhan Indeks DJIA Jumat lalu sebesar -0,24% serta turunnya beberapa harga komoditas seperti minyak -3,35%, nikel -1,49%, dan CPO -1,12%.

Dilain pihak, naiknya harga komoditas seperti batu bara +0,33%, timah +0,70%, dan emas +0,24% berpotensi mendorong naik saham dibawah komoditas tersebut.

Menurut Edwin, hari ini IHSG akan bergerak di rentang 5,298 - 5,384, dan rupiah di level Rp14,150 - Rp14,280 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper