Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Incar Pertumbuhan Dobel Digit Pada 2021

Direktur Utama Sreeya Sewu Indonesia Tommy Wattimena mengaku optimistis kondisi ekonomi makro Indonesia akan lebih baik pada tahun depan terutama apabila vaksin telah didistribusikan sehingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ditiadakan.
Theo Lekatompessy, Komisaris Independen Sierad Produce (Kanan) dan Tommy Wattimena Direktur Utama Sierad Produce (Kiri)./sieradproduce.
Theo Lekatompessy, Komisaris Independen Sierad Produce (Kanan) dan Tommy Wattimena Direktur Utama Sierad Produce (Kiri)./sieradproduce.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten unggas, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk., mengincar pertumbuhan dobel digit pada tahun depan seiring dengan prospek pemulihan ekonomi setelah terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Direktur Utama Sreeya Sewu Indonesia Tommy Wattimena mengatakan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan dobel digit pada 2021 setelah kinerja dalam tekanan akibat pelemahan baik harga ayam hingga permintaan seiring dengan pandemi Covid-19.

“Biasanya industry poultry rumusnya [pertumbuhan kinerja] 2 x GDP, dan kami selalu tumbuh di atas industri,” ujar Tommy kepada Bisnis, Senin (9/11/2020).

Tommy mengaku optimistis kondisi ekonomi makro Indonesia akan lebih baik pada tahun depan terutama apabila vaksin telah didistribusikan sehingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ditiadakan.

Dengan demikian, emiten berkode saham SIPD itu dapat memperbaiki kinerja yang cenderung dalam tekanan tahun ini dan dapat mengakselerasi pertumbuhan kinerja.

Adapun, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, dari 3 emiten unggas yang telah melaporkan kinerja keuangan kuartal III/2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Senin (9/11/2020), hanya SIPD yang berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama 9 bulan pertama 2020.

Pendapatan SIPD berhasil naik 5,87 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp3,13 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,95 triliun.

Kendati demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan tercatat masih turun 49,18 persen secara year on year (yoy) menjadi hanya sebesar Rp31,28 miliar.

Tommy menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan pada kuartal III/2020 berhasil didukung oleh kualitas pakan terjaga dan respon positif pasar terhadap produk makanan beku perseroan yang dinilai memiliki harga terjangkau.

Emiten produsen nugget kemasan merk Belfoods itu akan menggenjot tetap bisnis baik hulu hingga hilir pada tahun depan, salah satunya dengan tetap membangun jaringan distribusi cold chain disertai inovasi dari team marketing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper