Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Hari Ditawarkan, Pemesanan ST007 Baru Sekitar Rp260 Milliar

Masa penawaran masih panjang, tepatnya 17 hari lagi atau sampai 25 November 2020 pukul 10.00 WIB.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA—Pemesanan sukuk tabungan di hari kelima masa penawarannya mencapai Rp262,39 miliar.

Berdasarkan data yang dilansir dari salah satu mitra distribusi daring, per hari Minggu (8/11/2020) jumlah tersebut baru memenuhi 26,24 persen dari target awal yang dipatok pemerintah yakni Rp1 triliun.

Sementara itu sisa penjualan tercantum sebesar Rp737,60 miliar, sedangkan masa penawaran masih panjang, tepatnya 17 hari lagi atau sampai 25 November 2020 pukul 10.00 WIB.

Jika melihat tren secara historis, angka pemesanan biasanya akan melonjak pada paruh kedua masa penawaran dan terus naik di hari-hari terakhir. Selain itu, target pemesanan juga kerap meningkat sesuai dengan kenaikan pembelian.

Sebelumnya, Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah optimistis penjualan ST007 akan melebihi penjualan seri sebelumnya, apalagi kupon yang ditawarkan cukup bersaing dengan imbal hasil dari deposito dan sejenisnya saat ini.

“InsyaAllah mampu lah [melebihi seri sebelumnya]. Kan idle money masyarakat masih banyak, enggak pada belanja,” ujar Dwi kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Sebagai perbandingan, seri sukuk tabungan sebelumnya sekaligus green sukuk pertama yang diterbitkan pemerintah yakni ST006 berhasil mencapai penjualan Rp1,32 triliun pada November 2019 lalu.

Pemerintah sendiri telah membuka masa penawaran ST007 sejak 4 November lalu. Sukuk tabungan ini merupakan instrumen ritel terakhir yang ditawarkan pemerintah pada tahun ini.

Instrumen yang merupakan green sukuk ini dapat dimiliki oleh investor dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Adapun, tingkat imbal hasil atau kuponnya sebesar 5,50 persen per tahun dengan floating floor.

ST007 memiliki tenor sepanjang 2 tahun atau jatuh tempo pada 10 November 2022 dan seri ini tak dapat diperdagangkan di pasar sekunder tapi investor dapat melakukan early redemption di masa yang ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper