Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembahasan Stimulus Buntu, Wall Street Terkoreksi Dua Sesi Beruntun

Pelaku pasar kecewa karena harapan persetujuan stimulus sebelum pemilu 3 November 2020 sirna. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ditutup melemah masing-masing 0,30 persen dan 0,80 persen.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah dua hari beruntun seiring dengan harapan persetujuan paket stimulus sebelum pemilu buyar.

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average ditutup melemah masing-masing 0,30 persen dan 0,80 persen. Dalam perdagangan Selasa (27/10/2020), hampir empat saham turun untuk setiap satu saham yang naik. 

Wall Street sebetulnya punya harapan untuk terhindar dari koreksi berkat kenaikan saham-saham teknologi. Namun, itu saja ternyata tidak cukup.

Saham-saham teknologi menguat setelah Advanced Micro Devices Inc mengumumkan akuisisi senilai US$35 miliar. Saham Xilink Inc juga melonjak setelah setuju untuk diakuisisi AMD. 

Saham Amazon.com Inc dan Apple Inc juga naik karena pelaku pasar tengah mencari perusahaan yang masih moncer selama penerapan lockdown.

Bursa saham terpukul dalam beberapa pekan terakhir,dipicu spekulasi terkait kemungkinan persetujuan paket stimulus fiskal. Dengan waktu pemilihan umum tinggal menghitung jari, hampir tidak ada kemungkinan paket stimulus disetujui parlemen. 

Maka, investor kini beralih untuk mencari sentimen dari kesehatan perusahaan di AS. Namun, pagebluk virus corona ternyata malah semakin ganas. Data menunjukkan, jumlah rawat inap naik 10 persen dalam seminggu terakhir di 32 negara bagian.

"Jumlah kasus Covid dan rawat inap terus meningkat dan ini akan terus dipantau karena investor mengukur kemungkinan langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat," kata Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di StoneX.

Di lain pihak, Andrew Slimmon, manajer portofolio senior di Morgan Stanley Investment Management, mengatakan dia tidak terkejut dengan penurunan saham baru-baru ini. Namun, dia memperkirakan kinerja saham akan naik pada tahun depan, siapapun yang memenangkan pemilu.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

  • Indeks S&P 500 turun 0,3%
  • Indeks Stoxx Europe 600 turun 1%.
  • MSCI Asia Pacific Index naik 0,2%.

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,1%.
  • Pound Inggris naik 0,2% menjadi $ 1,3055.
  • Yen Jepang menguat 0,3% menjadi 104,49 per dolar.

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi 10-tahun AS merosot tiga basis poin menjadi 0,77%.
  • Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman turun empat basis poin menjadi -0,62%.
  • Imbal hasil obligasi 10-tahun Inggris turun empat basis poin menjadi 0,23%.

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,2% menjadi $ 39,42 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper