Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar Menghijau, Rupiah Stagnan di Awal Perdagangan

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di posisi Rp14.660 per dolar AS pada pukul 09.28 WIB.
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau stagnan pada awal perdagangan hari ini, Senin (26/10/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau stagnan di posisi Rp14.660 per dolar AS pada pukul 09.28 WIB.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.650 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar, yang melacak pergerakan mata uang dolar AS terpantau menguat 0,109 poin atau 0,12 persen ke level 92,877 ada pukul 09.18 WIB.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan mengatakan penguatan rupiah didukung oleh membaiknya risiko sentimen di pasar keuangan negara berkembang. Kondisi iu ditopang oleh optimisme kesepakatan tambahan stimulus fiskal AS di parlemen.

Lebih lanjut, dia menyebut penguatan nilai tukar rupiah ditopang fundamental ekonomi Indonesia yang positif. Dengan demikian, investor asing kembali masuk.

Sepanjang bulan Oktober 2020, pihaknya mencatat kepemilikan investor asing dalam surat berharga negara (SBN) naik US$1,3 miliar. Namun, investor asing masih membukukan net sell di pasar saham US$268 juta pada Oktober 2020.

Penguatan rupiah menurutnya juga ditopang oleh potensi surplus neraca transaksi berjalan pada kuartal III/2020. Hal itu terindikasi dari peningkatan surplus neraca perdagangan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jelang Pemilu Presiden AS pada 3 November 2020 serta rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tanggal 5 November 2020, nilai tukar rupiah diperkirakan akan cenderung stabil,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (25/10/2020).

Josua mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 yang diperkirakan masih mengalami pertumbuhan negatif bukan sebuah faktor kejutan. Pasalnya, pemerintah sudah memberikan perkiraan sebelumnya.

Kendati demikian, permintaan dolar AS di dalam negeri cenderung meningkat pada akhir Oktober 2020. Kenaikan dipicu oleh jadwal pembayaran utang luar negeri dan pembayaran impor yang terjadi pada setiap akhir bulan.

“Oleh karena itu itu, nilai tukar rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp14.625–Rp14.775 dalam jangka pendek ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper