Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stimulus AS Tak Kunjung Temui Titik Terang, Bursa Asia Ditutup Terkoreksi

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (26/10/2020), indeks Kospi Korea Selatan ditutup di zona merah setelah turun 0,6 persen. Koreksi terbesar di wilayah Asia terjadi pada indeks Shanghai Composite China yang anjlok 1,2 persen.
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg
Salah satu layar perdagangan di bursa saham China./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia ditutup dengan hasil negatif, di tengah penantian investor terhadap kejelasan paket stimulus AS serta kekhawatiran terhadap melonjaknya infeksi Covid-19 harian di AS

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (26/10/2020), indeks Kospi Korea Selatan ditutup di zona merah setelah turun 0,6 persen. Koreksi terbesar di wilayah Asia terjadi pada indeks Shanghai Composite China yang anjlok 1,2 persen.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia dan Topix Jepang turut mencatatkan rapor negatif dengan koreksi masing-masing sebesar 0,2 persen dan 0,4 persen.

Investor masih fokus pada kemungkinan kesepakatan paket stimulus saat pemilu November semakin dekat. Namun, kekhawatiran meningkat bahwa lonjakan kasus virus dapat memaksa penutupan bisnis tambahan. AS mencatat lebih dari 85.000 kasus Covid-19 harian, rekor tertinggi saat ini.

“Ada insentif yang sangat terbatas di kedua belah pihak untuk menyelesaikan kesepakatan,” ungkap manajer portofolio TCW, Joseph Shaposhnik, seperti dikutip Bloomberg.

Kepala staf Presiden Donald Trump mengatakan AS tidak akan mengendalikan pandemi. Sementara itu, kepala staf Wakil Presiden Mike Pence dinyatakan positif Covid-19, sehingga meningkatkan kemungkinan wabah lain di Gedung Putih.

Sementara itu, China tengah merencanakan kembali strategi internasionalisasi mata uang yuan. Seorang pejabat senior People’s Bank of China menyerukan agar lebih proaktif dengan kebijakan untuk mendukung pasar, termasuk meningkatkan perjanjian pertukaran mata uang bilateral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper