Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Google dan Temasek Suntik US$350 Juta ke Tokopedia

Jumlah dana tersebut berada di bawah perkiraan pada pemberitaan Bloomberg pada Juli lalu di kisaran US$500 juta hingga US$1 miliar. Meski demikian, Tokopedia diyakini masih akan mencari investor-investor yang berminat untuk menanam modalnya.
Tokopedia./Bloomberg
Tokopedia./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Google dan Temasek Holdings Pte dikabarkan telah menyepakati perjanjian untuk menyuntikkan dana ke startup marketplace Indonesia, Tokopedia sebesar US$350 juta.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (26/10/2020), Tokopedia dan dua calon investor tersebut diperkirakan akan melaksanakan penandatangan perjanjian dalam waktu dekat.

Jumlah dana tersebut berada di bawah perkiraan pada pemberitaan Bloomberg pada Juli lalu di kisaran US$500 juta hingga US$1 miliar. Meski demikian, Tokopedia diyakini masih akan mencari investor-investor yang berminat untuk menanam modalnya.

Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan tengah menjalin pembicaraan dengan sejumlah perusahaan raksasa di bidang teknologi Amerika Serikat seperti Facebook, Microsoft, dan Amazon.com.

Pendanaan dari Google dan Temasek ini sekaligus menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia tersebut. Sebelumnya, Tokopedia juga menikmati tren kenaikan seiring dengan pandemi virus corona.

Sebelumnya, Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya telah mendapatkan pendanaan dari penndiri SoftBank, Masayoshi Son, dan Co-Founder Alibaba Group Holding Ltd, Jack Ma.

Perusahaan-perusahaan teknologi di AS terus mencari peluang bisnis di Asia seiring dengan prospek usaha di AS dan Eropa yang mulai melambat. Sebelumnya, Facebook telah membeli perusahaan di India bernama Jio Platforms. Sementara itu, Whatsapp juga telah berinvestasi di Gojek, yang memiliki platform pembayaran elektronik, Gopay.

Di tengah masa pandemi, platform ecommerce seperti Tokopedia, Laza Group SA yang dimiliki Alibaba, serta unit usaha Sea Ltd, Shoppee, bersaing dengan ketat untuk melayani jutaan orang yang harus melakukan belanja secara daring karena pandemi virus corona yang berujung pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co menyatakan, Indonesia menjadi salah satu lahan pertempuran utama di bidang ecommerce. Nilai pasar e-commerce di Indonesia diperkirakan akan melonjak dari US$21 miliar pada 2019 menjadi US$82 miliar pada 2025 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper