Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Pandemi Masih Berat, Korporasi Diminta Berhemat

Pemerintah menilai dampak pandemi masih berat sehingga para pengusaha diminta menjaga arus kas. Pemerintah juga mengimbau korporasi mengajukan usulan stimulus kepada komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bila diperlukan
Budi Gunadi Sadikin Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Budi Gunadi Sadikin Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengimbau kepada dunia usaha untuk memperpanjang nafas hingga akhir 2022, walaupun pertumbuhan ekonomi berpotensi rebound pada 2021.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan aliran kas menjadi fokus penting semua pelaku usaha pada masa pandemi.Sejak pandemi merebak pada Maret 2020, kegiatan perekonomian terhuyung sehingga secara langsung berdampak terhadap kinerja perusahaan pelat merah.

“Saran saya 2021 dan 2022 persiapkan uang yang cukup, jaga cashflow yang cukup, jangan boros spending-nya. Syukur-syukur nanti rebound di 2021. kalau tidak rebound, ya lihat di 2022,” kata Budi dalam sebuah acara webinar Outlook Kebutuhan Baja di Indonesia,, Kamis (22/10/2020).

Budi melanjutkan, bahwa pemerintah akan terus mendukung dan memastikan para pelaku usaha untuk bisa bertahan dalam tekanan.

Apabila pelaku industri, khususnya industri baja, menginginkan bantuan berupa stimulus dari pemerintah disarankan untuk segera menyampaikan kepada komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Kita terbuka untuk menerima usulan dari teman-teman. Salah satu yang saya lihat room-nya masih besar mengenai insentif dunia usaha itu dalam bentuk pajak. Saran saya, coba bertahan dengan segala macam cara, kalau butuh insentif terkait pajak atau fiskal tolong segera diajukan,” tutur Budi.

Budi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas PEN menyampaikan penyerapan stimulus PEN saat ini sudah hampir mencapai 50 persen. Dari anggaran Rp695,23 triliun, telah terserap sekitar Rp344 triliun.

Walaupun penyerapan masih terbilang rendah, Budi meyakinkan bahwa dana tersebut sudah masuk lebih besar ke sektor perlindungan sosial, kesehatan, dan UMKM.

“Kita mengganjalnya sudah lumayan. Tahun ini dikasih Rp695 triliun. Saya sampaikan, kalau kesehatan tidak pulih, tahun depan akan butuh segini lagi,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper