Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BMRI & BBRI Terkoreksi, BBNI Justru Naik. Inikah Penyebabnya?

Berkebalikan dengan dua saham masuk ke zona merah, harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. justru masuk ke kelompok cuan pada hari ini. Ditutup di zona hijau, saham BBNI naik 70 poin atau menguat 1,46% ke level Rp4.880.
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (6/10/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Saham bank-bank emiten Bank BUMN ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (21/10/2020). Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami koreksi paling dalam di antara bank BUMN lainnya.

Harga saham BMRI berada pada level Rp5.525, turun 125 poin atau 2,21% dibandingkan hari sebelumnya. Disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang juga mengalami koreksi sebesar 0,31% ke level Rp3.240.

Berkebalikan dengan dua saham masuk ke zona merah, harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. justru masuk ke kelompok cuan pada hari ini. Ditutup di zona hijau, saham BBNI naik 70 poin atau menguat 1,46% ke level Rp4.880.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan berpendapat penurunan harga saham bank BUMN merupakan koreksi biasa. Koreksi ini masih terkait dengan penurunan kinerja bank akibat dampak pandemi.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan per Agustus 2020, rata-rata laba bank besar atau BUKU IV terpangkas hingga 26,19%. Hanya Bank Panin dan BCA yang masih mencatatkan pertumbuhan laba.

Sementara itu, penguatan saham BBNI didorong harganya yang masih murah. Valuasinya yang rendah tercermin dari PBV 0,83%.

"Ini koreksi biasa karena masih terkait penurunan kinerja bank BUMN. Sedangkan BBNI, investor melihat harganya yang masih tergolong murah dibandingkan dengan ekspektasi kinerja keuangannya," katanya.

Meski demikian, kata dia, ke depan saham bank BUMN masih prospektif. Hal ini terutama apabila vaksin corona mulai didistribusikan.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa kendati Bank Mandiri diumumkan menjadi pengendali bank syariah BUMN hasil merger, tidak lantas mampu mendorong saham BMRI.

Menurut Nafan, faktor sentimen merger bank syariah BUMN telah mereda. Investor kini justru menanti aksi lanjutan dari proses merger bank syariah BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper