Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Sekadar Bengkel Pesawat, Anak Usaha Garuda (GIAA) Juga Terima MRO Turbin

Layanan perawatan dan perbaikan (MRO) Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) sudah dilakoni GMF Aero Asia sebelum IPO.
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pilot dan kru pesawat memberi penghormatan terakhir kepada pesawat Garuda Boeing 747-400 di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Tangerang, Banten, Senin (9/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. akan memperkuat layanan perawatan dan perbaikan di bidang nonaviasi sebagai langkah diversifikasi bisnis pada masa pandemi.

Berdasarkan keterbukaan informasi, VP Corporate Secretary & Legal Garuda Maintenance Facility Aero Asia Rian Fajar Isnaeni menyampaikan bahwa emiten berkode saham GMFI tersebut sudah memiliki layanan jasa maintenance, repair and overhaul (MRO) atau perbaikan dan perawatan di bidang nonaviasi bahkan sejak sebelum melantai di Bursa Efek Indonesia.

“Perseroan secara simultan mengembangkan jasa MRO di bidang aviasi dan non-aviasi sejak sebelum IPO [initial public offering],” tulis Rian, Rabu (21/10/2020).

Adapun, pengembangan MRO di segmen nonaviasi oleh anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. ini merupakan layanan perawatan dan perbaikan (MRO) Industrial Gas Turbine Engine (IGTE).

Rian menjelaskan kegiatan usaha MRO di bidang IGTE mencakup perawatan dan perbaikan generator untuk pembangkit listrik, perbaikan dan instalasi rotor gas turbine, perbaikan motor compressor, motor traksi, dan lain-lain.

Sebagai bentuk diversifikasi bisnis pada masa pandemi ini, Rian menyebut MRO untuk IGTE akan lebih digenjot untuk bisa memberikan kontribusi lebih dari 10 persen terhadap total pendapatan perseroan secara jangka panjang.

Salah satu rencana GMFI untuk mencapai target tersebut adalah  dengan mengembangkan kapabilitas dan kapasitas MRO IGTE melalui kerjasama berbagai pihak. 

“Di tengah pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi iklim usaha industri aviasi, perseroan perlu melakukan diversifikasi bisnis dan mengoptimalkan sumber daya pada segmen usaha yang tidak terlalu terdampak oleh pandemi Covid-19 seperti segmen usaha IGTE,” tulis Rian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper