Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Performa RS Mitra Keluarga (MIKA) Terbantu Pasien Covid-19

Tindakan diagnostik terkait deteksi virus Covid-19 seperti rapid test dan screening PCR disebut turut meningkatkan pendapatan dari segmen rawat inap RS Mitra Keluarga (MIKA).
RS Mitra Keluarga Bintaro/mika
RS Mitra Keluarga Bintaro/mika

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. mengakui kenaikan pendapatan di segmen rawat inap memang dipengaruhi oleh usaha perseroan menangani kasus Covid-19.

Investor Relations Mitra Keluarga Aditya Widjaja mengatakan tindakan diagnostik terkait deteksi virus Covid-19 seperti rapid test dan screening PCR juga ikut ambil bagian meningkatkan pendapatan dari segmen rawat inap.

Sebagai informasi, pendapatan emiten berkode saham MIKA tersebut memang masih didominasi oleh segmen rawat inap yang berkontribusi 64,84 persen dari total omzet perseroan pada periode tersebut yang mana segmen tersebut setidaknya membukukan pertumbuhan 1,72 persen secara tahunan, 

“Volume pasien rawat jalan masih drop sekitar 23 persen (year on year/yoy). Kalau pasien rawat inap dropnya hanya sekitar 12 persen (yoy),” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (21/10/2020).

Namun, dari sisi intensitas, pendapatan dari pasien per satu hari rawat inap naik sekitar 12 persen secara tahunan. Sementara, pendapatan dari pasien rawat jalan meningkat lebih tinggi 17 persen secara tahunan.

“Jadi dari volume pasien rawat inap dan rawat jalan turun dibandingkan tahun lalu, tapi yang meningkat dari sisi intensitasnya. [Pendapatan] memang terbantu dari Covid-19,” sambungnya.

Aditya menilai rata-rata masa perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit Mitra Keluarga adalah berkisar 8 hingga 14 hari tergantung kondisi pasien sehingga intensitas perawatan pasien Covid-19 yang cukup tinggi juga berbanding lurus dengan pengeluaran per pasien rawat inap di rumah sakit yang juga cukup besar.

Sementara itu, perseroan juga menyatakan volume pasien non Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Mitra Keluarga juga bertumbuh dibandingkan dengan kuartal kedua sebelumnya.

Adapun, pendapatan dari segmen rawat jalan masih berada di posisi negatif dengan catatan kontraksi sebesar 10,19 persen secara tahunan.

“[Tingkat kunjungan ke rumah sakit untuk pasien rawat jalan] Untuk kuartal ketiga sebenarnya sudah lebih membaik, namun memang belum kembali ke angka normal sebelum kondisi Covid-19,” terangnya.

Berdasarkan sumber laporan keuangan, MIKA mencatatkan penurunan tipis dari pos laba bersih sebesar 1,19 persen secara tahunan menjadi Rp522,44 miliar hingga periode September 2020.

Penurunan laba bersih pada periode tersebut juga disebabkan oleh koreksi pada pos pendapatan sebesar 2,81 persen secara tahunan menjadi Rp2,31 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper